Internasional

Profil PM Baru Inggris Liz Truss: Perempuan, Eks Menteri Anak

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 September 2022 21:00
Liz Truss meets supporters at a Conservative Party leadership election hustings at the NEC, Birmingham, England, Tuesday, Aug. 23, 2022. After weeks of waiting, Britain will finally learn who will be its new prime minister.  The governing Conservative Party will announce Monday, Sept. 5, 2022 whether Foreign Secretary Liz Truss or former Treasury chief Rishi Sunak won the most votes from party members to succeed Boris Johnson as party leader and British prime minister. (AP Photo/Rui Vieira, File)
Foto: Liz Truss (AP Photo/Rui Vieira)

Jakarta, CNBC Indonesia - Liz Truss berhasil didaulat sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru menggantikan Boris Johnson. Keberhasilan ini didapatkannya usai mengalahkan rivalnya, Rishi Sunak, dalam pemilihan internal Partai Konservatif.

Truss berhasil mengalahkan Sunak, dengan 81.326 suara berbanding 60.399. Dengan suara ini, Truss secara resmi menjadi PM Inggris yang baru.

Truss sendiri nyatanya memang bukanlah figur yang baru dalam perpolitikan Inggris. Sebelumnya, wanita 47 tahun yang bernama lengkap Elizabeth Truss itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri era Boris Johnson.

Dalam situs resmi pemerintah Inggris, Truss mengawali karir politiknya pada 2010. Saat itu, ia terpilih menjadi Anggota Parlemen Partai Konservatif yang mewakili wilayah Norfolk Barat Daya.

Setelah masuk parlemen, lulusan filsafat, politik dan ekonomi di Merton College Oxford itu kemudian diangkat sebagai Wakil Sekretaris Negara untuk Pendidikan dan Pengasuhan Anak Parlemen pada September 2012.

Di Juli 2014, Truss menjabat sebagai Sekretaris Negara untuk Urusan Lingkungan, Pangan, dan Pedesaan. Jabatan ini diembannya hingga Juli 2016.

Kemudian, pada Juli 2016 hingga Juni 2017, Truss menjadi Kanselir dan Sekretaris Negara untuk Kehakiman. Setelah itu, dari Juni 2017 hingga Juli 2019, Truss memangku jabatan sebagai Kepala Sekretaris Perbendaharaan.

Tak berhenti di situ, Boris Johnson yang saat itu masih menjabat PM mengangkatnya menjadi Menteri Luar Negeri untuk Urusan Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan pada 15 September 2021. Ini menjadi jabatan terakhirnya sebelum terpilih menjadi PM.

Keterpilihan Truss melanjutkan kepemimpinan Boris Johnson yang mengundurkan diri pada Juli lalu. Johnson sendiri memutuskan untuk mundur setelah administrasinya dilanda skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu pejabatnya, Chris Pincher.


(sef/sef) Next Article Inggris Gonjang-Ganjing! Baru Menjabat, PM Diminta Mundur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular