Gegara Putin Rusia Bisa Jadi 'The Next Korut', Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia di Ukraina menimbulkan pembicaraan terkait orang nomor satu di Negeri Beruang Putih, Presiden Vladimir Putin. Bahkan, beberapa laporan menyebut bahwa Putin telah terdesak di negaranya karena serangan yang tak kunjung usai.
Hal ini sontak mendapatkan bantahan dari ekonom dan mantan penasihat Kremlin, Sergei Guriev. Ia menegaskan bahwa Putin masih memegang kendali penuh atas negaranya dan pemerintahannya.
Meski begitu, ia mengungkapkan apa yang akan terjadi pada Rusia bila Putin lengser. Rusia bisa menjadi seperti Korea Utara (Korut).
Menurutnya, Rusia tanpa Putin dapat dengan cepat menjadi tidak stabil karena tak ada yang bisa menggantikan sosoknya, seperti halnya Kim Jong Il. Pemimpin Moskow seperti halnya Pyongyang kini pun sulit diprediksi.
"Rezim seperti ini berubah dengan cara yang sangat tidak terduga. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi setelah Putin," kata Guriev dalam wawancara dengan CNBC International yang dilansir Fortune, Senin (5/9/2022).
"Alasannya adalah Putin telah membangun rezimnya dengan cara yang tidak dapat digantikan oleh siapapun," tambahnya.
"Mungkin butuh berbulan-bulan atau beberapa tahun sebelum Rusia menjadi seperti Korut yang menggunakan steroid setelah Putin. Bisa juga situasi di mana sistem politik runtuh dan seseorang maju untuk membangun kembali ekonomi dan menjangkau Barat," ujarnya lagi.
Ia mengatakan jika Putin lengser, akan banyak kesalahpahaman sistem terjadi. Mungkin, tambahnya, orang-orang akan saling tidak percaya karena itu.
"Orang-orang di sekitarnya tidak saling percaya, terkadang saling membenci, jadi jika dia pergi, sistem akan berubah entah bagaimana," tegasnya lagi.
Sebelumnya, laporan mengenai Putin yang kemungkinan akan digantikan oleh figur lain mencuat. Selain karena Ukraina, salah satu hal yang disebut akan membuat Putin lengser adalah kondisi kesehatannya.
Mantan kepala badan intelijen Inggris MI6, Sir Richard Dearlove, mengungkapkan bahwa Putin benar-benar akan diganti bila kondisi kesehatannya memburuk. Ia mengatakan bila hal itu terjadi, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, akan didaulat menggantikannya.
(sef/sef)