Internasional

Ikuti 'Jejak' RI, Korea Selatan Deflasi 0,1%

luc, CNBC Indonesia
02 September 2022 11:50
Seoul
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea selatan mencatatkan deflasi 0,1% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2022, yang pertama kali sejak November 2022.

Deflasi itu pun berbalik dari inflasi 0,5% mtm pada Juli 2022 sekaligus di bawah ekspektasi inflasi sebesar 0,3%. Hal tersebut didorong oleh penurunan harga minyak global yang signifikan sepanjang Agustus, mencapai 10%.

Sementara itu, data Statistik Korea yang dirilis pada Jumat (2/9/2022) juga mengungkapkan inflasi Korea Selatan pada Agustus 2022 tercatat sebesar 5,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 6,1%.

Inflasi tersebut lebih rendah dari indeks harga konsumen Juli 2022 yang mencatatkan inflasi 6,3% yoy. Meskipun begitu, rincian data menunjukkan bahwa tingkat inflasi kemungkinan besar akan tetap tinggi untuk sementara waktu.

"Data akan membantu meredakan kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga, tetapi inflasi inti yang tinggi dan angka lainnya menunjukkan tekanan inflasi tidak banyak melemah dan tidak akan menurun dengan cepat," kata Paik Yoon-min, analis pendapatan tetap di Kyobo Securities, dikutip Reuters.

Rhee Chang-yong, Gubernur Bank of Korea, mengatakan banknya akan mencoba untuk tidak menaikkan suku bunga dengan margin yang lebih besar dari 25 basis poin ketika perlu memperketat kebijakan moneter lagi.

Sementara itu, Lee Hwan-seok, deputi gubernur bank sentral, mengatakan pada pertemuan pada hari Jumat bahwa penurunan tingkat inflasi sejalan dengan ekspektasi bank sentral dan bahwa inflasi akan tetap tinggi pada level 5%-6% untuk beberapa waktu.

Data yang sama menunjukkan inflasi inti tahunan, yang tidak termasuk harga makanan bergejolak dan harga energi, meningkat menjadi 4% pada Agustus dari 3,9% pada Juli, tercepat sejak Februari 2009. Inflasi inti tidak melambat sejak November tahun lalu.

Rhee mengatakan inflasi akan tetap tinggi untuk saat ini dan bahwa banknya akan terus menaikkan suku bunga kebijakan setelah mengerek 200 basis poin dari rekor terendah 0,5% sejak Agustus tahun lalu.


(luc/luc) Next Article Inflasi Korsel Juli Capai 6,3%, Tertinggi dalam 24 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular