Banyak Orang Depresi, Korsel Dilanda Fenomena Mati Kesepian

Jakarta, CNBC Indonesia - Jangan buru-buru membayangkan suasana yang romantis seperti di drakor kalau membahas Korea Selatan. Faktanya, Negeri Ginseng tersebut sedang dilanda fenomena mati kesepian.
Berita soal ditemukannya mayat yang mati sendirian di rumahnya kerap mewarnai pemberitaan lokal di Korea Selatan. Mengutip laporan Korea Herald, baru-baru ini seorang pria berusia 50 tahun-an ditemukan mati sendiri di rumahnya di Seoul pada akhir Juli lalu. Kulkasnya kosong, tempat cuci piringnya penuh dengan bungkus mie instan, dan ada tumpukan pemberitahuan tagihan yang belum dibayar di rumahnya.
Kepergian pria tersebut menambah jumlah mati kesepian di Korea Selatan.
Menurut sebuah laporan oleh Choi Soo-beom, seorang peneliti di Institut Teknologi Seoul, jumlah kasus yang secara resmi diklasifikasikan sebagai mati kesepian di Seoul meningkat dari 51 kasus pada tahun 2020 menjadi 76 kasus pada tahun 2021.
Di antara 127 kematian dalam dua tahun itu, 76,4 persen adalah pria yang hidup sendiri, sebagian besar berusia 50-an dan 60-an, menurut data yang dirilis oleh Choi.
Menurut Statistik Korea, saat ini ada hampir sepertiga rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang di Korea Selatan. Jumlah rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang melonjak dari 5,39 juta pada 2016 menjadi 6,64 juta pada 2021.
Selain semakin banyak orang yang hidup sendiri, social distancing selama era pandemi COVID-19 tampaknya juga ikut menambah perasaan terisolasi yang berujung depresi bagi warga Korea. Mereka inilah yang berisiko mati sendirian.
Kesepian yang membunuh
Bukan melebih-lebihkan, faktanya kesepian benar-benar bisa membunuh. American Heart Association pernah merilis bukti ilmiah bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat meningkatkan risiko sekarat akibat serangan jantung atau stroke.
"Ada bukti kuat yang menghubungkan isolasi sosial dan kesepian dengan peningkatan risiko kesehatan jantung dan otak yang lebih buruk secara umum," kata Crystal Cene, ketua tim peneliti.
Dalam sebuah analisis terhadap 70 penelitian yang melibatkan lebih dari 3 juta peserta, para peneliti menemukan bahwa peningkatan risiko kematian dini antara 26 dan 32 persen lebih tinggi pada individu yang kesepian atau terisolasi secara sosial.
Perempuan Dominasi Kasus Bunuh Diri Seleb Korea, Ada Apa?
(hsy/hsy)