Harga Asli BBM Pertalite yang Disebut Pemerintah Ketinggian

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 01/09/2022 10:54 WIB
Foto: Warga antre mengisi Bahan Bakar Minya (BBM) jenis Pertalite di SPBU Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah sering menyebutkan harga keekonomian dari bahan bakar minyak (BBM) Pertalite, Solar dan Pertamax. Baik oleh Presiden Joko widodo (Jokowi), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, maupun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sayangnya yang disampaikan tersebut seringkali berbeda. Bahkan pengamat di bidang energi melihat harga keekonomian tersebut jauh lebih tinggi dari yang seharusnya.


"Harga keekonomian akan berbeda tergantung yang kita pakai reference yang mana, biasanya kan harga saat ini itu berdasarkan data harga sebulan sebelumnya, karena kontrak sebulan," ungkap Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/9/2022)

Jokowi dalam Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD, Jumat (5/8/2022), mengatakan harga murni Pertalite jika tidak disubsidi pemerintah mencapai Rp 17.100 per liter.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan harga keekonomian Pertalite adalah Rp 17.200 per liter, sementara untuk Solar Subsidi mencapai Rp 17.600 per liter.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers akhir pekan kemarin menyebut harga Pertalite seharusnya ada di angka Rp 14.450 per liter.

"Mungkin pak Menteri pakai yang Agustus dan bu Menteri pakai data yang sebulan sebelumnya, yang harganya lebih tinggi," jelasnya. Seharusnya menurut Komaidi, pemerintah menggunakan acuan yang sama sehingga informasi yang disampaikan ke publik tidak berbeda.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa. Menurutnya harga yang menggambarkan kondisi sekarang adalah Rp 13.000 per liter untuk Pertalite.

Asumsi yang digunakan adalah harga minyak dan nilai tukar rupiah terkini. Di mana secara teknis, harga minyak sudah turun dan rupiah juga lebihkuat dari sebelumnya. Termasuk tambahan pajak pada setiap liternya.


(mij/mij)