Alasan Sri Mulyani Ekonomi RI Melesat Saat Dunia Gelap

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
31 August 2022 18:25
Indonesia's Finance Minister Sri Mulyani Indrawati speaks during a side event on the G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting in Nusa Dua, Bali, Indonesia, 14 July 2022. Made Nagi/Pool via REUTERS
Foto: REUTERS/POOL

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah gelapnya prospek ekonomi global, pemerintah masih percaya diri mematok pertumbuhan tinggi di 2023. Dalam asumsi RAPBN 2023 yang disampaikan pemerintah, pertumbuhan ekonomi diproyeksi tumbuh 5,3%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut mengambarkan optimisme.

"Karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 masih cukup tinggi dan momentumnya masih terus berjalan," ujar Sri Mulyani di DPR RI, Rabu (31/8/2022).

Sebagai catatan, asumsi pertumbuhan 5,3% tersebut telah disepakati oleh pemerintah dan Komisi XI DPR RI, untuk kemudian dibahas di Badan Anggaran (Banggar).

Di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah tetap waspada melihat kemungkinan tahun depan adanya efek pengetatan likuditas suku bunga di beberapa negara maju.

Kondisi ini, menurutnya, bisa menekan sisi permintaan, terutama ekspor. Tekanan ini dapat semakin berat dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, terutama negara-negara maju, yang akan melemah.

"Bahkan (bisa) resesi, ini yang perluu diwaspadai tahun depan," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Ekonomi RI Kuartal II Tumbuh 4,8-5,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular