Jelang Harga BBM Naik

Pejuang KPR! Suku Bunga BI Bisa 4,50% Gara-Gara BBM Naik

hadijah, CNBC Indonesia
Rabu, 31/08/2022 06:25 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Solar Subsidi telah semakin kuat. Pemerintah dikabarkan akan mengumumkan kenaikan harga pada esok, Rabu (30/8/2022).

Sejauh ini, banyak pengamat dan ekonom yang memperkirakan Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter dan Solar menjadi Rp 8.000 per liter. Penyesuaian harga ini diperkirakan dapat mendorong laju inflasi.

Dengan demikian, Bank Indonesia (BI) harus kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-DRR Rate sebesar 50 basis poin (bps).


Kepala Ekonom Bahan Sekuritas, Satria Sambijantoro memperkirakan BI akan melakukan penyesuaian suku bunga sebesar 50 bps menjadi 4,25% pada September dan menaikkan kembali 25 bps pada Oktober.

"Pertalite Jadi Rp 10.000, suku bunga BI minimal harus naik 50 bps bulan depan dan bulan depannya lagi 25 bps jadi asumsi dasar kami di Bahana sekuritas, BI Rate di 4,50%," ungkapnya dalam acara Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (30/8/2022).

Dia menilai 'dosis' kenaikan suku bunga ini cukup ringan, jika dibandingkan dengan kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve, yang menaikkan suku bunga sebesar 75 bps dalam satu bulan.

"Kenaikan 50-25 bps yang di spread selama dua bulan di Indonesia itu seharusnya tidak terlalu membebani ekonomi."

Satria berpandangan bank sentral harus bertindak karena dampak inflasi itu sangat besar bagi konsumsi dan politik. Dia mencontohkan, inflasi yang kelewat tinggi di AS telah menyulitkan Presiden Joe Biden.

"Karena kalau inflasinya sudah terlanjur berada tinggi itu, sulit untuk diturunkan. Inflasi di AS itu 8% dan bankk sentralnya terlambat untuk menaikkan suku bunga," ungkap Satria.

Bahana Sekuritas, menurut Satria, memperkirakan laju inflasi sekitar 6,8% hingga 7,2%, dengan catatan kenaikan harga BBM sekitar 30%-40%


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025