Antisipasi Kenaikan Pertalite Dengan Bansos 24 T, Apa Cukup?

News - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
30 August 2022 16:50
Infografis/Jangan khawatir, Ini Deretan bansos yang tetap cair di 2022/Aristya Rahadian Foto: Infografis/Jangan khawatir, Ini Deretan bansos yang tetap cair di 2022/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu kenaikan harga BBM kian nyata pasca belakangan ini banyak 'kode keras' yang diberikan pemerintah. Mulai dari menaikkan suku bunga, penundaan tarif ojol, hingga baru-baru ini pemerintah mengumumkan akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) yang totalnya mencapai Rp 24,17 triliun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat sebagai bantalan dari dana pengalihan subsidi energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM).

Diketahui saat ini,pemerintah tengah mengkaji opsi pengendalian subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Salah satu opsi yang mengemuka adalah menaikkan harga, terutama untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi.

Sementara dari informasi yang diterima oleh CNBC Indonesia, kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi ini akan diumumkan pada 31 Agustus ini, dan harga baru kedua BBM tersebut akan berlaku pada 1 September 2022 ini.

Sejalan aktivitas ekonomi yang makin pulih dan mobilitas yang meningkat, kuota volume BBM bersubsidi yang dianggarkan dalam APBN 2022 diperkirakan akan habis pada Oktober 2022. Jika harga BBM & LPG tidak naik atau subsidi tidak dikurangi nilainya mencapai Rp 698 triliun, atau kurang Rp 195,6 triliun dari perkiraan awal.

Mencermati perkembangan terkini, Sri Mulyani mengungkapkan harga minyak mentah masih terus naik akan mencapai US$105/barel pada akhir tahun, lebih tinggi dari asumsi makro pada Perpres 98/2022, yaitu US$100/barel.

Sementara, total subsidi dan kompensasi berdasarkan Perpres 98/2022 nilainya mencapai Rp 502,4 triliun. Nilai ini naik tiga kali lipat lebih dari subsidi dan kompensasi berdasarkan APBN 2022 awal yang hanya sebesar Rp 152,5 triliun.

Jenis Bahan Bakar

Harga Seharusnya/ Liter

Harga Jual Ecer/Liter

Selisih Harga

Subsidi

Solar

Rp 13.950

Rp 5.150

Rp 8.800

63,1%

Pertalite

Rp 14.450

Rp 7.650

Rp 6.800

47,1%

Pertamax

Rp 17.300

Rp 12.500

Rp 4.800

27,7%

LPG 3kg

Rp 18.500

Rp 4.250

Rp 14.250

77%

Sumber : Kementerian Keuangan

Oleh karena itu, perhitungan bengkaknya subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan Pertalite harus diperhitungkan dan bisa memberikan penjelasan yang komplit mengenai evaluasi dan perubahan yang terjadi dari sisi APBN.

Dengan rencana kenaikkan harga BBM, pemerintah telah membuat skenario mengenai pengalihan subsidi BBM. Dalam hal ini masyarakat akan mendapatkan bansos untuk meningkatkan daya beli dan meringankan beban masyarakat.

Ada 3 jenis bantuan sosial (bansos) yang diberikan. Pertama adalah bantuan langsung tuna (BLT) untuk 20,65 juta keluarga sebesar Rp 600.000. Kedua, bantuan sosial upah untuk 16 juta pekerja sebesar Rp 600.000. Ketiga adalah subsidi transportasi angkutan umum melalui pemerintah daerah (pemda).

Namun pertanyaannya, apakah subsidi dengan total Rp 24,17 triliun ini cukup?

Apakah 24,17 Triliun Cukup Meredam Dampak Kenaikan Harga BBM?
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading