Harga Pertalite Dipastikan Naik, Rupiah Malah Libas Dolar AS!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 August 2022 15:13
Pekerja memperlihatkan uang dolar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Senin (4/7/2022).  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/8/2022) saat isu kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar semakin santer.

Rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,14%, setelahnya sempat terpangkas hingga tersisa 0,03% saja. Namun, rupiah perlahan kembali mempertebal penguatan hingga mengakhiri perdagangan di Rp 14.840/US$, menguat 0,37% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Pemerintah memastikan harga bensin subsidi jenis Pertalite dan Solar akan mengalami kenaikan.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjawab pertanyaan di forum RSIS Distinguished Public Lecture: Indonesia, Singapore, ASEAN and The New Lansdscape, seperti dikutip Selasa (30/8/2022).

"Jadi kami sekarang berencana untuk menyesuaikan harga [BBM]," kata Airlangga dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan.

"Dan kami telah mengeluarkan, juga untuk mendukung kemampuan dan warga yang membutuhkan, jaminan sosial. Jadi kita merilis program untuk jaminan sosial dan ketika sebanyak 40% warga yang membutuhkan dukungan telah didukung, kami akan menyesuaikan harga dari minyak," jelasnya.

Investor luar negeri diperkirakan akan 'happy' dengan kebijakan ini.

Bahana Sekuritas dalam catatannya kepada investor mengungkapkan bahwa banyak investor saham dan obligasi yang memperkirakan koreksi pasar dari kenaikan harga BBM akan bersifat sementara.

"Walaupun kebijakan tersebut dapat meningkatkan inflasi, menaikkan suku bunga, dan merugikan konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek, kebijakan tersebut akan menghilangkan kebijakan menggantung yang membuat orang asing enggan membeli aset dalam rupiah," papar Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro dan tim dalam tulisannya, Jumat (26/8/2022).

Sementara itu berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang obligasi yang dilakukan pemerintah hari ini kurang menarik minat investor asing. Sepertinya, mereka masih menanti kepastian apakan benar Pertalite akan dinaikkan atau tidak.

Total penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini mencapai Rp 42,25 triliun.

Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada lelang sebelumnya yang tercatat Rp 72,16 triliun.

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah menyerap utang sebesar Rp 19 triliun, lebih sedikit dibandingkan yang tercatat pada lelang sebelumnya yakni Rp 21,65 triliun.

Pada lelang hari ini, jumlah penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 6,35 triliun. Jumlah tersebut tidak mencapai setengah dari yang tercatat pada lelang sebelumnya yakni Rp 16,79 triliun.

Jumlah penawaran asing yang masuk pada hari ini juga menjadi yang terendah dalam tiga lelang terakhir.

Dari penawaran asing yang masuk, pemerintah hanya mengambil Rp 1,77 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam tiga lelang terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular