
Ukraina Pakai Drone Turki, Rusia dari Iran, Siapa Unggul?

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran dilaporkan mengirim ratusan pesawat tak berawak ke Rusia. Pengiriman ini diduga menunjukkan bahwa kedua negara sedang membangun hubungan yang lebih dekat.
Namun kedekatan keduanya juga akan menambah tekanan pada hubungan yang sudah tegang antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Itu terjadi hanya beberapa bulan setelah produsen senjata Turki Baykar mengirimkan drone bersenjata ke Ukraina.
Meskipun tidak diketahui secara pasti drone mana yang disediakan Iran untuk Rusia, CNN International melaporkan bahwa Teheran memamerkan dua model drone, Shahed-129 dan Shahed-191, ke Rusia pada Juni.
Iran telah menggembar-gemborkan Shahed-129 sebagai salah satu drone mereka yang paling kuat, jadi jika mereka dikirim ke Rusia, itu dapat meningkatkan operasi militer Kremlin. Beberapa ahli percaya drone itu direkayasa ulang berdasarkan drone Predator buatan AS yang jatuh di Iran, menurut Washington Post.
Berikut perbedaan antara drone dari Iran untuk Rusia dan drone dari Turki untuk Ukraina, seperti dilansir oleh Newsweek, Selasa (30/8/2022).
Drone Iran Memiliki Jangkauan Lebih Jauh, Muatan Lebih Banyak
Shahed-129 mampu melakukan perjalanan jauh lebih jauh daripada Bayraktar TB2. Baykar menawarkan jangkauan komunikasi sekitar 300 km atau kira-kira 186 mil untuk drone-nya. Sementara itu, Shahed-129 Iran memiliki jangkauan 2.000 km atau sekitar 1.242 mil, menurut laporan dari Institut Washington.
Shahed-129 juga mampu membawa muatan yang lebih berat sekitar 882 pon. Baykar mengatakan Bayraktar TB2 hanya mampu membawa sekitar 331 pon.
Drone lain yang mungkin dipasok Iran ke Rusia adalah Ababil-3, yang memiliki jangkauan sekitar 250 km (155 mil). Itu bisa tinggal di udara hanya sekitar delapan jam dan juga bisa memberi Rusia drone lain seperti Mohajer-6 atau Shahed-123, menurut Washington Institute.
Drone Turki Lebih Cepat, Daya Tahan Lebih Baik
Sementara itu, drone Iran memiliki jangkauan jauh dan muatan tinggi, drone yang dipasok dari Turki ke Ukraina memiliki keunggulan tersendiri. Drone Bayraktar mampu melakukan perjalanan lebih cepat dari Shahed-129.
Kecepatan maksimum Bayraktar adalah sekitar 138 mph, sedangkan Shahed-129 maksimal sekitar 93 mph, menurut situs militer ArmedForces.eu.
Drone Turki memiliki daya tahan lebih lama, yang berarti mereka dapat melakukan perjalanan untuk waktu yang lebih lama. Baykar mengatakan drone-nya mampu melakukan perjalanan hingga 27 jam, sedangkan Shahed-129 hanya dapat melakukan perjalanan selama 24 jam, menurut Washington Institute.
Bayraktar TB2 mampu melakukan perjalanan sedikit lebih tinggi, mencapai ketinggian maksimum sekitar 25.000 kaki, kata Baydar. Shahed-129 memiliki langit-langit layanan sekitar 23.950 kaki, menurut ArmedForces.eu.
Ababil-3 dapat melakukan perjalanan sekitar 121 mph dan memiliki langit-langit sekitar 16.404 kaki, menurut Military Factory.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News! Drone Milik Ukraina Serang Kilang Rusia