
Satelit Israel Ungkap Rusia Angkut Senjata dari Negara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah citra satelit mengungkap upaya Rusia mengirimkan unit rudal anti-pesawat S-300 dari Suriah ke pelabuhan dekat Krimea.
Melansir Al Jazeera, Selasa (30/8/2022), ImageSat International (ISI), perusahaan pencitraan satelit asal Israel, menangkap gambar yang menunjukkan keberadaan baterai anti-pesawat S-300 di Masyaf, Suriah, pada bulan April, dan situs kosong yang ditinggalkan pada 25 Agustus setelah sistem dikirim ke pelabuhan Tartus.
Pasokan persenjataan tersebut diyakini sebagai upaya nyata Rusia untuk meningkatkan pertahanan udara dalam perangnya dengan Ukraina.
Gambar terpisah menunjukkan komponen baterai di dermaga di Tartus antara 12 dan 17 Agustus, tetapi pada 20 Agustus mereka hilang. ISI menyimpulkan bahwa mereka telah dipindahkan ke kapal Rusia, Sparta II, yang meninggalkan Tartus menuju pelabuhan Novorossiysk Rusia.
Adapun, data dari Refinitiv Eikon menunjukkan Sparta II saat ini berada di Novorossiysk, setelah tiba melalui Selat Dardanella Turki.
Gambar ISI juga menunjukkan komponen radar baterai S-300 telah dipindahkan secara terpisah dari pangkalan Masyaf yang sama ke pangkalan udara Rusia Khmeimim di pantai Suriah, utara Tartous.
Analis perusahaan mengatakan ukuran dan berat komponen radar membuatnya tidak cocok untuk pengiriman melalui laut, dan mungkin memerlukan pengangkutan udara oleh pesawat Ilyushin-76 dari Khmeimim kembali ke Rusia.
Adapun, transfer S-300 menunjukkan langkah signifikan Rusia untuk meningkatkan pertahanan udara di dekat Ukraina, di mana pasukan Rusia telah mengalami serangan yang merusak dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam satu insiden seperti itu, delapan pesawat tempur Rusia dihancurkan bulan ini dalam serangkaian ledakan di sebuah pangkalan udara di Krimea. Ukraina telah menolak untuk mengatakan apakah dan bagaimana melakukan serangan itu.
Gambar ISI menunjukkan komponen radar baterai S-300 telah dipindahkan secara terpisah dari pangkalan Masyaf yang sama ke pangkalan udara Rusia Khmeimim di pantai Suriah, utara Tartus.
Analis perusahaan mengatakan ukuran dan berat komponen radar membuatnya tidak cocok untuk pengiriman melalui laut, dan mungkin memerlukan pengangkutan udara oleh pesawat Ilyushin-76 dari Khmeimim kembali ke Rusia.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Bayaran Suriah Ungkap Alasan Bela Putin di Ukraina