
Eropa Makin Ngeri & Bakal Menderita 5-10 Tahun, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa (UE), diyakini akan mengalami kejadian "mengerikan" setiap musim dingin, lima hingga 10 tahun mendatang. Ini akibat harga gas yang tak terkendali.
Padahal gas merupakan sumber utama pembangkit listrik kebanyakan negara di sana. Ini diperingatkan Menteri Energi Belgia Tinne Van der Straeten.
"Lima hingga 10 musim dingin berikutnya akan mengerikan jika tidak ada yang dilakukan," katanya melalui Twitter, dikutip dari CNBC International, Senin (29/8/2022).
"Kita harus bertindak di sumbernya, di tingkat Eropa, dan bekerja untuk membekukan harga gas."
Van der Straeten mengatakan pembatasan harga dapat membantu mengurangi tagihan energi warga, hingga sebesar 770 euro (sekitar Rp 11 juta). Ditegaskannya harus ada reformasi kebijakan.
"Pasar energi Eropa sedang gagal dan sangat membutuhkan reformasi," tambahnya.
"Ini tidak lagi dapat dipertahankan untuk banyak keluarga dan perusahaan. Listrik diproduksi semurah tahun lalu tetapi dijual dengan harga rekor. Dengan mereformasi, kita mengatasi keuntungan yang berlebihan."
"Waktu untuk berbicara sudah berakhir, sekarang saatnya untuk memutuskan," tambahnya.
Diketahui pemerintah Eropa telah berebut untuk mengisi fasilitas penyimpanan bawah tanah dengan pasokan gas agar memiliki bahan bakar yang cukup untuk menjaga rumah tetap hangat selama beberapa bulan mendatang. Rusia, yang memasok sekitar 40% gas UE tahun lalu, telah secara drastis mengurangi aliran ke Eropa dalam beberapa pekan terakhir, dengan alasan peralatan yang rusak dan tertunda.
Jerman menganggap pemotongan pasokan sebagai manuver politik yang dirancang untuk menabur ketidakpastian di seluruh UE. Ini juga untuk meningkatkan harga energi di tengah perang Kremlin di Ukraina.
Hal sama juga dikatakan Kanselir Austria Karl Nehammer. Ia mendukung seruan untuk pembatasan harga di seluruh UE pada lonjakan harga energi.
"Kita akhirnya harus menghentikan kegilaan yang terjadi di pasar energi. Dan itu hanya bisa terjadi melalui solusi Eropa," kata Nehammer dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.
"Sesuatu harus terjadi pada akhirnya. Pasar ini tidak akan mengatur dirinya sendiri dalam bentuknya yang sekarang. Saya meminta semua 27 (negara anggota) UE untuk berdiri bersama untuk menghentikan ledakan harga ini segera," jelasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rusia, Krisis Eropa Bisa Makin Ngeri karena Negara Ini