Harga Material Ini 'Meledak' Bikin Kontraktor 'Nangis Darah'

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
26 August 2022 18:30
Pekerja menyelesaikan proyek infrastruktur di Jakarta, Kamis (25/10). Pemerintah tetap meningkatkan belanja infrastruktur untuk 2019. Anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp 420,5 triliun, naik 2,4% dari 2018 senilai Rp 410,4 triliun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pembangunan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga material menambah beban kontraktor. Pengusaha jasa konstruksi pun 'menjerit' meminta adanya penyesuaian harga untuk kontrak proyek infrastruktur pemerintah yang sudah ditandatangani tahun-tahun lalu.

"Akhir tahun 2022 kalau tidak ada eskalasi harga ini. kontraktor pasti akan berhubungan dengan hukum, mereka mengabaikan spesifikasi. Pengusaha ingin untung dengan kondisi harga seperti ini pasti mereka nurunin spesifikasinya atau penyesuaian harga kita kurangi volume," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Andi Rukman Karumpa kepada CNBC Indonesia, Jumat (26/8/2022).

Menurut Andi Rukman, kenaikan material seperti baja, semen, alumunium sudah sekitar 51%, sementara BBM solar industri bisa naik 156% di wilayah Indonesia bagian timur.

Lantas harga apa saja yang naik?

Dari paparan Asosiasi Kontraktor Indonesia saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V pada (23/8/2022) lalu, tercatat bahwa harga solar industri pada awal tahun 2017 hanya Rp 8.150 per liter, lalu naik pada 2019 menjadi Rp 9.225 per liter, lalu beranjak naik lagi pada 2020 menjadi Rp 12.150 per liter.

Meski sempat turun pada 2021 menjadi Rp 10.075 per liter, harga solar kembali menanjak drastis pada Juni 2021 atau naik dua kali lipat menjadi Rp 20.825 per liter.

Sementara untuk harga aspal juga mengalami lonjakan yang signifikan. Di mana pada 2017 lalu harga aspal hanya Rp 4.800 per kilogram, Kemudian naik terus hingga 2021 menjadi Rp 7.100 per kilogram. Hingga puncaknya pada Juni 2022 menjadi Rp 10.300 per kilogram, atau naik 45% dari 2021 ke 2022.

Selain itu kurs dolar AS juga terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Posisi dolar atas rupiah naik dari Rp 13.394 menjadi Rp 14.718 di Juni 2022.

Kenaikan harga material saat ini sangat mempengaruhi jasa konstruksi terutama pada kontrak-kontrak yang ditandatangani pada 2021 lalu.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Zali Yahya mengatakan kenaikan elemen pembentuk harga konstruksi yang tidak wajar akibat situasi global ini, tidak dapat dikendalikan para pihak yang berkontrak. Dia mengusulkan peninjauan pasal-pasal kontrak.

"Para pihak dapat meninjau ulang pasal-pasal kontrak untuk menjamin target kontrak tercapai dengan mengedepankan prinsip keadilan disertai tata kelola yang benar," katanya dalam RDPU dengan Komisi V, dikutip Jumat (26/8/2022).

Sehingga Asosiasi Konstruksi Indonesia mengajukan 3 usulan. Yaitu, diizinkan boleh berhenti dari proyek tanpa sanksi, penyesuaian harga diikuti optimasi dengan target nilai proyek tetap, hingga penyesuaian harga yang diikuti penyesuaian nilai kontrak.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontraktor RI Megap-megap, 'Nangis Darah' Ada Ancaman Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular