
Jika Harga BBM Pertalite Tidak Naik, APBN Jebol Parah?

Subsidi energi dan kompensasi energi ditambah untuk menjembatani jurang selisih harga dari pagu awal APBN 2022 sebesar Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dalam APBN Perubahan 2022. Rinciannya Rp208,9 triliun subsidi energi dan Rp293,5 triliun berupa anggaram kompensasi.
Dengan perubahan ini belanja negara dalam outlook APBN sebesar Rp3.169, triliun, naik Rp454.9 triliun dari pagu awal APBN. APBN pun diperkirakan akan mengalami defisit sebesar Rp732,2 triliun atau 3,92% terhadap PDB. Ini lebih rendah dari pagu awal APBN defisit 4,85% terhadap PDB.
Akan tetapi, subsidi saat ini Rp502,4 triliun masih dianggap belum cukup dan perlu ditambah dan membengkak hingga Rp700 triliun.
"Kalau menggunakan angka DPR dan Menteri ESDM sudah menyampaikan yaitu 29 juta KL, dan kalau harga minyak terus naik, maka kita perkirakan subsidi itu harus nambah lagi bahkan bisa mencapai Rp 196 triliun, di atas Rp 502 triliun, nambah kalo kita gak naik BBM," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR/MPR, Selasa (23/8/2022).
Jika kemudian terjadi penambahan dengan jumlah tersebut, defisit akan melebar menjadi Rp928,2 triliun atau 4,97% terhadap APBN. Artinya lebih tinggi dari perubahan APBN dan bahkan pagu awal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)[Gambas:Video CNBC]