
Siap Perang? Taiwan Anggarkan Rp 282 Triliun Demi Hajar China

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan mengusulkan US$ 19 miliar atau sekitar Rp 282 triliun dalam pengeluaran pertahanan untuk tahun depan. Angka ini mengalami peningkatan dua digit pada tahun 2022 yang mencakup dana untuk jet tempur baru.
Usulan tersebut terjadi beberapa minggu setelah China mengadakan latihan perang skala besar di sekitar pulau yang dipandangnya sebagai wilayah kedaulatannya.
Adapun, China melakukan latihan militer terbesarnya di sekitar pulau yang diperintah secara demokratis itu setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi bulan ini.
Perjalanan itu membuat marah Beijing yang melihatnya sebagai upaya Washington untuk ikut campur dalam urusan internal China.
Dikutip dari CNBC International, Jumat (26/8/2022), keseluruhan anggaran pertahanan yang diusulkan oleh Kabinet Presiden Tsai Ing-wen menetapkan peningkatan 13,9% ke rekor 586,3 miliar dolar Taiwan (US$ 19,41 miliar).
Itu termasuk tambahan 108,3 miliar dolar Taiwan dalam pengeluaran untuk jet tempur dan peralatan lainnya, serta "dana khusus" lainnya untuk kementerian pertahanan.
Pernyataan dari Direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi, dan Statistik tidak memberikan rincian ke mana uang itu akan digunakan.
Yang jelas, pengeluaran pertahanan yang direncanakan, menandai pertumbuhan tahun keenam berturut-turut di pulau itu dalam pengeluaran pertahanan sejak 2017.
Kenaikan dua digit pada 2022 menandai peningkatan tajam dibandingkan dengan pertumbuhan pengeluaran pertahanan pulau itu dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan tahunan telah di bawah 4% sejak 2017.
Menteri Departemen Statistik Chu Tzer-ming mengatakan peningkatan pengeluaran pertahanan terutama akan digunakan untuk biaya operasional.
"Kami selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan nasional. Itu sebabnya (anggaran untuk) biaya operasional meningkat pesat," kata Chu, menunjuk pada biaya seperti bahan bakar dan perawatan untuk pesawat dan kapal yang dikirim untuk melawan aktivitas militer China di dekat Taiwan.
Pengeluaran yang diusulkan itu menyumbang 14,6% dari total pengeluaran pemerintah untuk tahun depan dan merupakan segmen pengeluaran terbesar keempat, setelah kesejahteraan sosial dan pengeluaran gabungan untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya, dan pembangunan ekonomi.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siaga Perang Asia! Ini 'Balas Dendam' Terbaru China ke Taiwan