
Pandangan Sri Mulyani: Perang Tak Berakhir Dalam Waktu Dekat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 akan menjadi instrumen yang menentukan optimisme ekonomi Indonesia. Namun waspada karena perang Rusia dan Ukraina tak akan berakhir dalam waktu dekat.
"Kewaspadaan tinggi karena disrupsi global besar dan penyebabnya karena geopolitik yang tidak bisa selesai dalam waktu dekat. Kita gak pernah tahu perang akan berakhir dan dalam bentuk apa kiranya," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan DPD RI, Kamis (25/8/2022).
"Ini menyebabkan ketidakpastian tinggi, oleh karena itu APBN menjaga secara waspada," kata Sri Mulyani lagi.
Kendati demikian agenda prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2023 masih akan berfokus pada 5 area, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan infrastruktur, serta reformasi birokrasi, juga hilirisasi, dan mempersiapkan ekonomi hijau.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan masih relatif kuat didukung oleh terjaganya stabilitas ekonomi makro di tengah ketidakpastian global. Berikut asumsi dasar ekonomi makro, serta sasaran dan indikator pembangunan Indonesia dalam RAPBN 2023.
Asumsi Dasar Ekonomi Makro
- Pertumbuhan ekonomi 5,3%
- Inflasi 3,3%
- Nilai tukar Rp 14.750
- Tingkat bunga SBN 10 tahun 7,9%
- Harga minyak US$ per barrel
- Lifting minyak 660.000
- Lifting gas 1.050.000
Sasaran dan Indikator Pembangunan
- Tingkat pengangguran 5,3% - 6%
- Kemiskinan 7,5% - 8,5%
- Gini ratio 0,375 - 0,378
- Indeks Pembangunan Manusia 73,31 - 73,49
- Nilai Tukar Petani 105 - 107
- Nilai Tukar Nelayan 107 - 108.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seluruh Target Ekonomi RI di 2024 Meleset