Rp 1.000 Ganti Rp 1, DPR: Sekarang Momentum Terbaik

hadijah, CNBC Indonesia
24 August 2022 17:10
Warga mengantre untuk menukarkan uang Rupiah kertas baru Tahun Emisi (TE) 2022 di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2022). Pemerintah melalui Bank Indonesia secara resmi mengeluarkan tujuh uang kertas baru tahun emisi 2022. Uang kertas baru ini terdiri dari pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga mengantre untuk menukarkan uang Rupiah kertas baru Tahun Emisi (TE) 2022 di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2022). Pemerintah melalui Bank Indonesia secara resmi mengeluarkan tujuh uang kertas baru tahun emisi 2022. Uang kertas baru ini terdiri dari pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi XI Mukhamad Misbakhun menilai saat ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan redenominasi rupiah.

Jika redenominasi harus menunggu stabilitas ekonomi, Misbakhun yakin secara teoritas, kondisi stabil tidak dapat dicapai dengan kondisi geopolitik saat ini.

"Justru sekarang adalah momentum terbaik, to show to the world, di saat dunia dilanda resesi," ungkap anggota dewan dalam Profit, CNBCIndonesia (Rabu, 24/08/2022).

Menurutnya, di saat negara-negara dunia dilanda kenaikan defisit, Indonesia mampu mengelola defisit di bawah 10%.

Begitu pula kondisi hiperinflasi global, laju inflasi Indonesia masih terbilang rendah.

"Ingat kita dulu kita punya pertumbuhan 6-7% tetapi inflasinya di atas 7%. Sekarang inflasi tahun lalu masih 1,57%," paparnya.

Terkait dengan kondisi pemulihan ekonomi, dia menegaskan fundamental ekonomi Indonesia cukup baik.

Pasalnya, dia melihat cadangan devisa Indonesia kuat. Kemudian, ada koordinasi solid antara fiskal dan moneter, serta likuiditas tetap terjaga.

Sejalan dengan kondisi itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh positif.

"Ini tidak terjadi di manapun di dunia. Cerita sukses mana yang harus kita contohkan," kata Misbakhun.

Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan rupiah kertas emisi tahun 2022. Setidaknya ada tujuh pecahan yang diterbitkan yaitu pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.

Namun jika dilihat secara seksama kala ketujuh pecahan uang tersebut diterawang baik di bagian depan dan belakang, ada gambar tokoh pahlawan berserta satuan nominal rupiah tanpa ada tiga nol di belakangnya.

Hal ini memicu pertanyaan, apakah pemerintah dan BI akan menjalankan kebijakan redenominasi.

Pasalnya, redenominasi rupiah merupakan suatu kebijakan yang positif dengan mengurangkan nolnya, tanpa mengubah nilai tukarnya, untuk menyederhanakan pecahan uang agar lebih mudah dan nyaman dalam melakukan transaksi.

Pada 2020 silam, Kementerian Keuangan sempat mengusulkan sebuah Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Harga Rupiah (redenominasi) masuk dalam Program Legislasi Nasional atau Prolegnas Jangka Menengah 2020-2024.

Namun, usulan ini tenggelam di tengah-tengah pandemi Covid-19.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ganti Rp 1.000 Jadi Rp 1, Mungkinkah Dimulai Sekarang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular