Bos BI Ajak Milenial Makan Singkong, Jangan Gandum Dong!

hadijah, CNBC Indonesia
Rabu, 24/08/2022 13:50 WIB
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Agustus 2022. (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan kunci stabilisasi harga pangan yang tengah melambung tinggi.

"Stabilisasi harga sebenarnya bagaimana mengubah mindset masayarakat," ujar Perry dalam Rapat Pleno XXII ISEI di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/8/2022).

"Gimana caranya makan lumpia tanpa cabai rawit, iso ora ya?" tanya Perry.


Selain mengubah kebiasaan masyarakat, Perry mengingatkan langkah lainnya, yaitu ketahanan pangan. Salah satu yang disoroti Gubernur BI adalah beras.

"Beras masalahnya pada milenial sekarang atau kita memang mengurangi beras, tetapi pindahnya ke gandum, makan roti. Kenapa enggak pindah ke ketela, singkong?"

Oleh karena itu, dia berharap sektor pertanian dapat mengembangkan ketahanan pangan dengan kembali ke komoditas dasar, seperti singkong dan sebagainya.

BI memperkirakan inflasi inti dan ekspektasi inflasi berisiko meningkat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi volatile food, serta semakin menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan.

Inflasi umum pada keseluruhan 2022 akan mencapai 5,2%, sementara inflasi inti diperkirakan bisa menembus level 4,15%.

"Pada akhir tahun ini bisa lebih tinggi 4,15% itu adalah inflasi inti dan dengan perkembangan itu, inflasi IHK di atas 5% atau 5,24%," jelas Perry dalam rilis RDG BI, Selasa (23/8/2022).

Hal ini yang menjadi pertimbangan kenapa BI menaikkan suku bunganya menjadi 3,75% dalam RDG Agustus 2022. "Arah suku bunga kebijakan pun ditetapkan preemptive dan forward looking untuk ekspektasi inflasi karena rembetan harga kenaikan BBM non subsidi dan volatile food," katanya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025