
Beda dengan BI Dkk, Negara-negara Ini Malah Turunkan Bunga

2. Bank Sentral Turki (Central Bank of Republic Turkey/CBRT)
Bank sentral Turki (Central Bank of Republic Turkey/CBRT) juga mengambi langkah yang sama. Dengan inflasi yang nyaris menembus 80%, CBRT justru dipangkas sebesar 100 basis poin menjadi 13% pada pekan lalu.
Kebijakan ini tentunya berbeda dengan bank sentra lain dimana ketika inflasi meninggi, kenaikan suku bunga menjadi senjata untuk meredam inflasi tetapi CBRT kebalikannya. Namun hal ini dilakukan dengan alasan yang sama, untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pasalnya, inflasi telah melonjak ke level tertinggi dalam 24 tahun sebesar 79,6% yoy pada Juli 2022.
Kebijakan tersebut bermula dari pandangan Presiden Recep Tayyip Erdogan jika suku bunga tinggi merupakan "biangnya setan". Erdogan mempercayai suku bunga tinggi malah akan memperburuk inflasi.
Banyak yang menyebut CBRT tidak punya independensi. Erdogan terus mengintruksikan suku bunga untuk dipangkas sejak tahun 2020 lalu. Gubernur CBRT yang tidak mengikuti instruksinya akan langsung dicopot.
"Jelas CBRT mendapat instruksi dari Presiden Erdogan, yang memiliki pandangan tidak lazim mengenai dasar "model ekonomi baru" dengan suku bunga rendah," kata Jason Tuvey, ekonom emerging market senior di Capital Economics di London.
Pemotongan suku bunga yang telah lama didesak oleh Erdogan itu juga telah menyebabkan suku bunga riil di teritori negatif dan telah mempercepat krisis biaya hidup untuk rumah tangga Turki. Analis pun menyatakan kecewa atas keputusan tersebut.
JPMorgan mengatakan dalam sebuah catatan langkah itu oportunistik, didorong oleh peningkatan cadangan devisa baru-baru ini di samping lingkungan global yang lemah dan kenaikan tajam dalam suku bunga pinjaman lokal yang membebani kegiatan ekonomi.
"Pada akhirnya akan mengarah pada pembalikan kebijakan atau penurunan ekonomi," kata catatan itu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]