Kiamat ATM Semakin Nyata, BI Kasih Bukti Baru

Cantika Adinda, CNBC Indonesia
23 August 2022 21:25
Makin Terlupakan! BI  Ungkap Fakta Terbaru ‘Kiamat’ ATM
Foto: Infografis/ Makin Terlupakan! BI Ungkap Fakta Terbaru ‘Kiamat’ ATM/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali memberikan fakta terbaru yang memperlihatkan 'kiamat ATM' semakin nyata. Tanda-tanda bahwa uang fisik semakin ditinggalkan tercermin dari transaksi ekonomi dan keuangan digital yang terus meningkat.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, nilai transaksi uang elektronik pada Juli 2022 tumbuh 39,76% (year on year/yoy) mencapai Rp 35,5 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 27,82% (yoy) menjadi Rp 4.359,7 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit, hanya mengalami peningkatan 34,87% (yoy) menjadi Rp 739,4 triliun, lebih rendah dari transaksi uang elektronik.



"Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya ekspektasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," jelas Perry dalam konferensi pers, Selasa (23/8/2022).

Dalam mendorong implementasi layanan sistem pembayaran yang memenuhi prinsip integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas, Perry mengatakan, Bank Indonesia melanjutkan dan memperkuat persiapan implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik serta Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).

Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan K/L Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.



Di sisi lain, jumlah uang kartal yang diedarkan pada Juli 2022 meningkat 7,08% (yoy) mencapai Rp 913,3 triliun. Adapun likuiditas perekonomian juga tetap longgar, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 14,89% (yoy) dan 9,58% (yoy)

"Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI serta penyelenggaraan program edukasi cinta, bangga, paham (CBP) rupiah, termasuk edukasi atas uang rupiah tahun emisi 2022," jelas Perry.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kiamat Mesin ATM Nyata, BI Kasih Bukti Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular