
1 Proyek PSN yang Dicoret Jokowi Jalan Terus! Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara dipastikan akan tetap berlanjut kendati proyek tersebut telah dikeluarkan dari deretan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Bandara Bali Utara sendiri merupakan satu dari delapan PSN yang dicoret dari PSN karena pengerjaan proyek-proyek tersebut dianggap tidak akan selesai pada sisa masa pemerintahan di akhir 2024 mendatang.
Deputi Bidang Koordinasi Wilayah Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengemukakan dikeluarkannya proyek tersebut bukan berarti pembangunan berhenti di tempat.
"Pace-nya akan berbeda, karena banyak masalah yang menyebabkan butuh effort lebih besar sehingga pada 2024 tidak terselesaikan," kata Wahyu dalam keterangan tertulis, Senin (22/8/2022).
Bali memang membutuhkan bandara baru untuk melengkapi Bandara Ngurah Rai yang terletak di Selatan Pulau Bali. Apalagi, Bandara Ngurah Rai saat ini hanya memiliki satu runway dan tidak bisa dikembangkan lebih jauh karena persoalan lahan.
Sementara itu, akses penerbangan komersial dari dan ke Bali hanya melalui bandara tersebut. Maka dari itu, diperlukan alternatif lain sebagai langkah mitigasi apabila sewaktu-waktu Bandara Ngurah Rai tidak bisa digunakan.
Tak hanya itu, Bandara Ngurah Rai juga mempunyai keterbatasan dengan kapasitas yang hanya dapat menampung 24 juta penumpang/tahun dengan maksimum pengembangan hanya sampai dengan 32 juta penumpang/tahun.
PT BIBU adalah perusahaan penggagas pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang lokasinya di pesisir pantai (off shore) dan berada di wilayah Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Penentuan wilayah ini pun berdasarkan hasi studi yang sudah dilakukan.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di delapan tempat yang berbeda, skor terbaik usulan lokasi adalah pesisir pantai Kubutambahan, Buleleng. Ini pun sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) 18/2009 tentang RT/RW Bandara Bali Utara.
"Tidak akan muncul masalah lahan tanah yang harus disiapkan karenanya kami mendapat rekomendasi dari gubernur terdahulu," kata Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto ad Adiatmoko.
Ia mengatakan, pembangunan bandara di pantai itu tidak akan mengorbankan lahan produktif, tidak mengambil lahan pemukiman masyarakat, dan tidak menggusur tempat ibadah, dan juga tidak mengorbankan situs bersejarah yang ada di Kabupaten Buleleng.
Adapun rencana pembangunan bandara tersebut akan dikerjakan oleh China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG). CCFG sendiri adalah anak perusahaan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 'raksasa' di Negeri Tirai Bambu, China State Construction Engineering Corp. Ltd (CSCEC).
"Artinya, biaya pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kubutambahan tidak menggunakan dana APBN dan APBD,'' tegasnya.
Sebagai informasi, Bandara Internasional Bali Utara nantinya akan memiliki runway yang panjangnya 3.600 meter dan lebar 45 meter. Bandara ini dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777.
Adapun kapasitas terminalnya dapat menampung hingga 50 juta penumpang/tahun. Sementara terminal kargo memiliki kapasitas hingga 110.000 ton/tahun.
Bandara ini juga telah melakukan kolaborasi dengan perusahaan pengembang teknologi berbasis AR/VR, mengadopsi teknologi digital metaverse.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dicoret Dari PSN, Bandara Ini Malah Bakal Dibangun Keroyokan!
