
Dicoret Dari PSN, Bandara Ini Malah Bakal Dibangun Keroyokan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Universitas Udayana (UNUD) sepakat untuk mendukung pembangunan bandara di pesisir Bali Utara yang diinisiasi PT BIBU Panji Sakti, kendati proyek ini telah dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kesepakatan pembangunan bandara Bali Utara sendiri dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor UNUD Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M. Eng., IPU dan Dirut PT BIBU Panji Sakti Ir. Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, Jumat (21/10/2022).
"Ini merupakan bentuk kontribusi dari Universitas Udayana terhadap program yang mengedepankan pembangunan peradaban dan perekonomian baru khususnya di Kubutambahan Bali Utara, yang berdampak terhadap pembangunan di Bali pada umumnya,'' kata Antara.
Kerjasama ini, kata dia, juga merupakan wujud dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. "Kami dari UNUD sangat siap untuk terlibat dan bekerjasama dengan PT BIBU,'' katanya
Dirut PT BIBU Panji Sakti Iwan Erwanto mengungkapkan penandatanganan nota kesepahaman ini adalah awal dari pelaksanan program ke depan yang akan segera ditindaklanjuti dengan merumuskan rencana aksi bersama
"Artinya, UNUD meyakini bahwa pembangunan bandara internasional di pesisir Kubutambahan ini memang memiliki kelayakan untuk didukung," ujar Iwan Erwanto.
Sebagai informasi, bandara Bali Utara sendiri merupakan satu dari delapan PSN yang dicoret dari PSN karena pengerjaan proyek-proyek tersebut dianggap tidak akan selesai pada sisa masa pemerintahan di akhir 2024 mendatang.
Deputi Bidang Koordinasi Wilayah Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengemukakan dikeluarkannya proyek tersebut bukan berarti pembangunan berhenti di tempat.
"Pace-nya akan berbeda, karena banyak masalah yang menyebabkan butuh effort lebih besar sehingga pada 2024 tidak terselesaikan," kata Wahyu beberapa waktu lalu.
Bandara Internasional Bali Utara nantinya akan memiliki runway yang panjangnya 3.600 meter dan lebar 45 meter. Bandara ini dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777.
Adapun kapasitas terminalnya dapat menampung hingga 50 juta penumpang/tahun. Sementara terminal kargo memiliki kapasitas hingga 110.000 ton/tahun.
Bandara ini juga telah melakukan kolaborasi dengan perusahaan pengembang teknologi berbasis AR/VR, mengadopsi teknologi digital metaverse.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Terkini Bandara RI yang Bakal Muncul di Metaverse