Blok Rokan Bersiap Jadi Wilayah Produksi Migas Terbesar RI

Verda Nano Setiawan, Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Senin, 22/08/2022 16:45 WIB
Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis produksi minyak siap jual atau lifting di Blok Rokan dapat menyalip capaian lifting Blok Cepu. Hal tersebut lantaran Blok Rokan masih menyimpan segudang potensi migas yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan Blok Rokan mempunyai potensi untuk kembali menduduki posisi atas dalam kontribusi lifting minyak nasional, mengalahkan Blok Cepu yang saat ini berada di posisi pertama. Pasalnya, Blok Rokan mempunyai cadangan yang cukup besar untuk dikembangkan kembali.

"Potensi akan menyalip, karena Blok Rokan cadangannya cukup besar mengenai keekonomian pemerintah dalam hal kebijakan sangat mendukung pengembangan dan investasi migas," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (22/8/2022).


Menurut Dwi, pemerintah kini tidak lagi hanya bicara mengenai bagi hasil migas namun yang pertama adalah upaya peningkatan produksi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung kemandirian energi dan terciptanya lapangan kerja.

"Ketiga, multiplier effect kaitannya untuk kontribusi nasional yang lain aspek perpajakan sekarang sangat fleksibel. Government mengenai perhitungan selalu mendukung agar selalu ekonomis dalam mengelola blok tersebut," ujarnya.

Dwi berharap produksi Blok Rokan pada tahun depan ditargetkan dapat mencapai 170-180 ribu barel per hari (bph). Salah satunya melalui pengeboran masif dan agresif serta kerja sama dengan pihak lain untuk pengembangan sumur idle.

"Pemerintah sudah targetkan 1 juta barel di 2030 tentu saja potensinya akan tidak hanya dari Cepu tetapi dari kegiatan pengembangan EOR di WK-WK yang lain yang kita harapkan cukup besar. Jangka panjang pengembangan migas non konvensional yang sat ini mulai dilirik dari luar negeri dan dalam negeri untuk ekspor lebih dalam potensi Indonesia dalam minyak konvensional," kata dia.

Seperti diketahui, produksi minyak nasional saat ini ditopang oleh dua blok jumbo, yakni Blok Rokan dan Blok Cepu. Adapun lifting Blok Cepu saat ini berada di level 160-170 ribu barel per hari (bph), sementara Blok Rokan sekitar 160-165 ribu bph.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati optimis sampai pada Oktober 2022 nanti, produksi minyak dari Blok Rokan mampu mengalahkan produksi lapangan minyak terbesar di Indonesia yakni Blok Cepu.

Dalam satu tahun alih kelola lapangan Rokan, Pertamina mencatat produksi dari Blok Rokan ini mengalami lonjakan yang signifikan menjadi 161,8 ribu bph dari yang sebelumnya hanya 158,7 ribu bph.

Dengan produksi yang terus naik, Nicke yakin Blok Rokan bisa menyalip Cepu lebih cepat. "Oktober, Rokan bakal ngalahin Cepu. Jadi saat ini, kita harus menjaga aset migas yang sudah tua ini supaya bisa meningkat produksinya," terang Nicke dalam acara Satu Tahun Alih Kelola WK Rokan, Senin (8/8/2022).


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina