
Jokowi Tambah Subsidi Solar Jadi Rp1.000/liter Tahun Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah hiruk pikuk isu kenaikan harga BBM Pertalite menjadi Rp10.000 per liter, pemerintah ternyata berencana menaikkan subsidi solar dari Rp500 menjadi Rp1.000 per liter pada tahun depan.
Hal ini diungkapkan dalam Buku Nota Keuangan dan RAPBN 2023 yang dirilis Selasa (16/8/2022). Pemerintah menetapkan subsidi terbatas minyak solar sebesar Rp1000/liter. Besaran ini meningkat dibandingkan tahun ini yang hanya sebesar Rp500/liter.
Kebijakan besaran subsidi solar pada periode tahun 2018-2021 telah beberapa kali mengalami penyesuaian. Pada tahun 2018 dan 2019, besaran subsidi tetap solar adalah sebesar Rp2.000/liter, selanjutnya menjadi sebesar Rp1.000/liter pada tahun 2020, dan menjadi sebesar Rp500/liter pada tahun 2021 dan 2022.
Selama kurun waktu tahun 2018-2022, perkembangan volume penyaluran BBM jenis solar cenderung mengalami penurunan dari realisasi penyaluran sebanyak 15,6 juta kiloliter pada tahun 2018 menjadi 15,1 juta kilo liter pada kuota APBN tahun 2022.
Adapun, dalam RAPBN tahun 2023, pemerintah merencanakan subsidi energi sebesar Rp210.665,4 miliar, terdiri atas subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg sebesar Rp138.335,9 miliar dan subsidi listrik sebesar Rp72.329,6 miliar.
Besaran subsidi ini jauh lebih kecil dari subsidi energi tahun ini sebesar Rp502 triliun. Kendati demikian, kenaikan besaran subsidi ini akan tetap meringankan beban masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penurunan anggaran subsidi ini bakal diimbangi dengan pengendalian volume BBM subsidi.
"Kita mendapatkan angka Rp336,7 triliun lebih rendah dari Rp502 triliun karena faktor harga asumsi lebih rendah, nilai tukar dan volume yang tetap kita kendalikan," papar Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2023, Selasa (16/8/2022).
(haa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Jawab Kritik PDI P Soal Subsidi Mobil Listrik