Ngeri! Kanselir Jerman Sebut Perang Bisa Sampai 200 Tahun
Jakarta, CNBC Indonesia - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan alasan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina dapat memicu perang berabad-abad. Hal ini diutarakannya dalam sebuah pidato di Berlin, Minggu (21/8/2022).
Dalam kesempatan itu, Scholz mengatakan bahwa Presiden Rusia melancarkan perang untuk alasan yang 'benar-benar tidak masuk akal.' Diketahui, Putin memulai serangannya dengan dalih bahwa rakyat berbahasa Rusia di negara itu dipersekusi oleh kelompok ultranasionalis bekingan Kyiv yang digambarkannya sebagai neo-Nazi.
"Mengejar alasan seperti itu tidak akan membiarkan negara-negara "keluar dari perang selama 200 tahun ke depan," kata Scholz seperti dilaporkan Deutsche Welle dan dikutip Newsweek.
Ia juga menambahkan alasan yang mungkin tepat untuk menjelaskan motif Putin adalah niat Rusia untuk mengambil alih Ukraina dan Belarusia karena faktor sejarah.
"Ini adalah perang yang dimulai oleh Putin, Rusia, dan jelas dengan tujuan menaklukkan negara tetangganya. Saya pikir itu adalah tujuan awalnya."
Tak hanya itu, Scholz juga mengatakan bahwa NATO tidak akan pernah menjadi ancaman bagi Rusia. Ia pun berpandangan bahwa eskalasi perang di Ukraina seharusnya tidak makin meningkat.
"Putin sebenarnya memiliki ide untuk menggesekkan pulpen ke seluruh lanskap Eropa dan kemudian berkata, 'Ini milikku dan ini milikmu,'" tambahnya.
Putin dan pejabat Rusia lainnya berusaha untuk membenarkan apa yang disebut 'operasi militer khusus' di Ukraina dengan mengeklaim bahwa Kyiv dipimpin oleh neo-Nazi dan perlu "di-de-Nazifikasi".
Namun, secara kontras, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah orang Yahudi. Selain itu, Zelensky juga lahir di Kryvyi Rih, sebuah kota yang memiliki cukup banyak warga berbahasa Rusia. Ini juga membuat Zelensky fasih berbahasa Rusia.
(luc/luc)