Deretan Skandal PM Finlandia: Belahan Dada & Dipangku 3 Pria
Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Perdana Menteri Finlandia Sanna Mirella Marin hangat dibicarakan akibat skandal "pesta liar" yang dihadirinya membuat heboh masyarakat. Pasalnya beberapa video pesta yang dihadirinya dan rekan bocor di media sosial.
PM yang masih berusia 36 tahun itu terlihat minum bersama sekelompok teman. Tabloid Finlandia, Seiska, mengunggah video baru Marin dalam pesta yang sama di klub Teatteri di kota Helsinki.
Dalam video itu, salah satu kepala negara termuda di dunia ini terlihat menari sambil berpelukan dengan seorang pria, yang berulang kali terlihat mengecup lehernya. Pria itu sendiri kemudian diidentifikasi sebagai Olavi Uusivirta. Ia adalah aktor dan penyanyi berusia 39 tahun dari Finlandia.
Seorang saksi mengatakan kepada media itu bahwa Marin, yang jelas tengah mabuk, menari mesra dengan setidaknya tiga pria yang berbeda. Saksi juga mengklaim Marin selesai berpesta dan keluar dari klub itu pukul 5.30 pagi waktu setempat.
"Dia juga duduk di pangkuan dua pria yang berbeda. Dia bertingkah seperti lajang berusia 20-an. Sulit dipercaya bahwa dia sudah menikah," kata saksi kepada Seiska, sebagaimana dikutip oleh New York Post.
Media itu mengakui bahwa tidak jelas apakah Uusivirta, yang terkadang memegang punggung bawah Marin, mencium lehernya atau hanya berbisik di telinga PM tersebut.
Dalam video yang dimuat media lokal, terlihat Marin menyanyikan sejumlah lagu penyanyi lokal. Ia pun hanya mengenakan tank top dalam kesempatan itu.
Marin diketahui telah menikah dengan menikah selama dua tahun dengan Markus Räikkönen, seorang investor dan mantan pemain sepak bola Finlandia. Ia dan suami telah dikaruniai seorang putri berusia 4 tahun.
Namun, jauh sebelum skandal pesta, Marin sebelumnya juga sempat tersandung skandal lain. Salah satunya adalah saat foto untuk majalah Trendi pada Oktober 2020 silam.
Di sana, Marin tampil dengan blazer tanpa dalaman sehingga menunjukkan belahan dadanya.
Marin kemudian dikritik karena pose mengenakan busana dengan belahan dada rendah di sampul majalah majalah tersebut. Hal itu dianggap kurang pantas untuk seorang pemimpin negara.
Marin sendiri kerap dikritik karena dianggap terlalu banyak waktu untuk pergi ke festival dan klub malam dengan gaya fesyennya. Tahun lalu, ia membuat geger setelah nekad pergi makan dan minum pasca salah satu menterinya dinyatakan positif.
(tfa/luc)