
Jadi Perdebatan: Apakah Pemimpin Negara Punya Hak Berpesta?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam video yang bocor ke publik, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin terlihat menari dan bernyanyi bersama teman-temannya di sebuah pesta pribadi. Pemimpin berusia 36 tahun itu berpose di depan kamera. Dia duduk di lututnya, tangan di belakang kepalanya. Pemimpin negara tersebut sedang bersenang-senang.
Video yang kemudian menjadi viral tersebut memicu perdebatan di antara warga Finlandia, mereka berargumen soal apakah pemimpin negara memiliki hak yang sama untuk berpesta dan bersenang-senang?
Video serupa yang tak terhitung jumlahnya dibagikan setiap hari di media sosial oleh orang-orang muda yang berpesta di Finlandia dan di seluruh dunia. Tetapi video pesta pora yang melibatkan PM Finlandia itu telah memicu perdebatan. Sebagian orang Finlandia menilai tidak pantas untuk seorang perdana menteri melakukan hal seperti itu. Namun, sebagian lainnya menilai apa yang dilakukan Marin adalah hal yang lumrah.
![]() |
Marin sendiri tercatat sebagai PM termuda Finlandia. Buntut dari video itu, ia menghadapi rentetan pertanyaan tentang: Apakah ada narkoba? Alkohol? Apakah dia bekerja atau sedang berlibur musim panas? Apakah perdana menteri cukup sadar untuk menangani keadaan darurat yang muncul?
Josua Fagerholm, yang bekerja di bidang pemasaran, mengatakan hal itu berpotensi merusak reputasi Finlandia dan kepercayaan publik terhadap politisi Finlandia.
"Saya pikir penting bagi politisi kita untuk menjaga kerhormatan dan kepercayaan publik. Jadi, menurut saya itu tidak bagus," katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (21/8/2022).
Sementara itu, Mintuu Kylliainen, seorang siswa di Helsinki, tidak setuju dengan kritik tersebut. Dia menilai merasa video yang bocor itu terlalu dibesar-besarkan.
"Hal yang normal menyikai pesta," kata Kylliainen. "Dia juga harus menikmati hidupnya."
Sejumlah pendukung Marin mengatakan kritik terhadap perdana menteri berbau seksisme.
Marin menjadi perdana menteri termuda Finlandia pada 2019 saat usianya baru 34 tahun. Bahkan di negara Nordik yang egaliter, Marin merasa jenis kelamin dan usianya terkadang terlalu ditekankan. Dia mengatakan kepada majalah Vogue pada tahun 2020 bahwa "di setiap posisi yang pernah saya jalani, jenis kelamin saya selalu menjadi titik awal - bahwa saya seorang wanita muda."
Anu Koivonen, seorang profesor studi gender di Universitas Turku Finlandia, menilai gender bukan faktor penentu dalam kegemparan atas video yang bocor. Dia mengatakan, pesta itu sendiri bukan masalah besar. Justru, yang menjadi masalah adalah fakta bahwa video tersebut bocor artinya perdana menteri tidak cukup cermat dalam memilih orang-orang yang mengelilingi dirinya.
"Bahwa dia tidak menahan diri di sebuah perkumpulan di mana dia tidak bisa mempercayai semua orang di ruangan itu," kata Koivonen. "Saya pikir itu masalah utama saat ini."
Marin sendiri menyesalkan bocornya video pribadi itu ke ruang publik. "Video-video ini bersifat pribadi dan difilmkan di ruang pribadi. Saya kesal karena ini diketahui publik," kata Marin kepada wartawan dikutip Reuters, Jumat (19/8/2022).
Dia mengatakan orang-orang di acara tersebut mengonsumsi alkohol. Tapi sepengetahuannya tidak ada yang menggunakan narkoba.
"Kami baru saja berpesta ... Saya menari dan bernyanyi," kata Marin lagi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Video Pesta Liar Viral, PM Cantik Finlandia Buka Suara