Internasional

Intelijen Ukraina Sebut Rusia Siapkan Serangan Besar, Kapan?

luc, CNBC Indonesia
Jumat, 19/08/2022 06:33 WIB
Foto: Kendaraan artileri self-propelled Rusia, tank dan kendaraan militer berkumpul di jalan Tverskaya menuju Lapangan Merah selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Rabu (4/5/2022). Pawai akan berlangsung di Lapangan Merah Moskow pada Mei 9 untuk merayakan 76 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Intelijen Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia berencana untuk menyerang Ukraina secara masif pada pekan depan.

Pusat Komunikasi Strategis (StratCom) Ukraina menyatakan ancaman serangan besar-besaran di wilayah Ukraina dengan rudal S-300 sudah jelas.

"Mengingat kedatangan beberapa kereta api [dari Rusia] sebelum 20 Agustus, jelas bahwa Rusia bersiap untuk menyerang Ukraina pada 24 Agustus," tulisnya seperti dilaporkan Kyiv Post, dikutip Jumat (19/8/2022).


Adapun, 24 Agustus merupakan hari kemerdekaan ke-31 Ukraina yang 'lahir setelah Uni Soviet runtuh pada 1991.

Awal bulan ini, StratCom mengatakan bahwa kereta Rusia yang dipersenjatai dengan amunisi berat, termasuk rudal, menuju perbatasan Ukraina dan akan tiba pada hari Sabtu. hanya beberapa hari sebelum liburan tahunan.

Pejabat Ukraina pun baru-baru ini mempersiapkan serangan Rusia pada Hari Kemerdekaan.

Oleg Zhdanov, seorang kolonel cadangan angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan dia yakin operasi sudah berlangsung di Belarusia, di mana Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko telah mengizinkan Rusia untuk mengumpulkan pasukan sejak hari-hari awal perang di Ukraina.

Senada, Yuriy Ihnat, juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina, menyatakan selalu ada ancaman tertentu dari wilayah Belarusia.

"Oleh karena itu, kita pasti harus siap menghadapi kemungkinan serangan rudal," tuturnya.

Ihnat menambahkan bahwa Rusia selalu menggunakan tanggal tertentu untuk menandai serangannya.

Pada Kamis, Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina membagikan rekaman percakapan yang disadap antara seorang tentara Rusia dan ibunya, di mana ia mengatakan Rusia mengharapkan angkatan bersenjata Ukraina untuk mengorganisir serangan balasan.

"Mereka ingin menggelar pertunjukan eksekusi," untuk menandai hari kemerdekaan, kata tentara itu.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah mengkritik Lukanhesko karena mengizinkan Rusia menggunakan Belarusia sebagai tempat perang yang sedang berlangsung di Ukraina, dengan mengatakan hubungannya yang nyaman dengan Rusia membantu meluncurkan "serangan brutal, terencana, dan tidak dapat dibenarkan terhadap tetangganya di selatan".


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah