Inflasi Pangan Mau Diturunkan dari 11,4% ke 5%, Caranya?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 August 2022 13:15
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Memberikan Keterangan Pers terkait Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (18/8/2022). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Memberikan Keterangan Pers terkait Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (18/8/2022). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) berkomitmen untuk menekan laju inflasi pangan dari 11,47% pada Juli 2022, menjadi 5%-6% pada tahun ini.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bahwa TPIP dalam arahan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah melakukan upaya stabilisasi harga.

"Pak Menko bergerak cepat mengatasi inflasi pangan, beras, cabai, bawang dan migor," kata Perry dalam konferensi pers Rakornas Pengendalian Inflasi 2022.

Dengan upaya ini, dia berharap daya beli masyarakat bisa terjaga. Menurutnya, BI ikut menggalakkan gerakan pengendalian inflasi pangan di daerah bersama pemerintah.

"Gerakan ini adalah operasi untuk ketersediaan pangan, kerjasama daerah, dan surplus dan defisit bisa teratasi," kata Perry.

BI memperkirakan inflasi pada tahun ini akan melebihi batas atas sasaran inflasi 2%-4%. Adapun, hal ini dipicu oleh harga bahan pangan dan energi yang masih tinggi, serta adanya kenaikan permintaan dan pengaruh cuaca.

Dari sisi kebijakan, Perry memastikan bank sentral akan mengarahkan semua kebijakannya untuk memastikan stabilitas inflasi dan nilai tukar. Dia menegaskan stabilitas inflasi ini akan sangat penting untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Ramal Inflasi Indonesia Tembus 4,2% pada 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular