
Harga Mi Instan di RI Naik Diam-Diam, di Thailand Harus Izin

Jakarta, CNBC Indonesia - Para produsen utama mi instan di Thailand menekan pemerintah di negara itu untuk memberikan izin kenaikan harga. Hal ini mengingat adanya kenaikan biaya produksi yang mempengaruhi salah satu bahan makanan paling populer di negara itu.
Diketahui perang di Ukraina, serta kekeringan dan banjir selama setahun terakhir, telah menyebabkan kenaikan harga gandum, energi, dan transportasi meningkat tajam. Sehingga mempengaruhi harga mi di seluruh daratan Asia.
Adapun di Thailand, di mana tingkat inflasi mencapai 7,61% pada Juli, pemerintah memberlakukan kontrol harga pada barang-barang tertentu sebagai upaya untuk mengurangi tekanan pada konsumen. Batas harga diberlakukan pada barang-barang, seperti telur, minyak goreng serta mi, hingga bahan bangunan.
Dilansir dari The Guardian, kelima produsen mi instan tersebut yakni Mama, Wai Wai, Yum Yum, Nissin, dan Suesat telah memperingatkan bahwa batas harga saat ini pada produk mereka tidak berkelanjutan. Dalam surat bersama yang disampaikan kepada pemerintah, perusahaan meminta harga naik dari 6 menjadi 8 baht, di mana hal ini akan menjadi kenaikan pertama harga eceran mie sejak 2008.
Bahkan, Wai Wai mengklaim bahwa beberapa produk dijual dengan kerugian. Produsen ini juga akan mengurangi penjualannya di Thailand demi pasar luar negeri, kecuali jika harga dinaikkan.
Produsen mengatakan biaya produksi mereka telah meningkat tajam karena invasi Rusia ke Ukraina, yang telah mendorong naiknya harga tepung terigu dan minyak.
Di sisi lain, pemerintah sedang mempertimbangkan permintaan tersebut, meskipun menteri perdagangan Jurin Laksanawisit, mengatakan bahwa kenaikan hingga 8 baht terlalu tinggi dan akan membebani konsumen.
Menurut dia, keputusan akan dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Internal.
"Saya pikir mereka sedang mempertimbangkan semua biaya sekarang. Kalau memang benar-benar perlu mengubah harga, harus mengikuti biaya [produksi] yang sebenarnya," ujarnya, dikutip, Rabu (17/8/2022).
"Jika biaya produksi kemudian turun, maka harga eceran juga harus turun," tambahnya.
Sedangkan di Indonesia mi instan sudah naik duluan, dan kenaikannya diam-diam terjadi di pasar. Mi instan saat ini seolah sudah jadi makanan utama masyarakat Indonesia.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mi Instan Makin Mahal, Harga 'Beterbangan' di Minimarket