
Warga Taipei: Tak Mudah Rebut Taiwan, Lihat Rusia di Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - China belum lama ini menggelar latihan militer di sekitar Taiwan, buntut kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi beberapa waktu lalu. Namun, hubungan panas antara Beijing dan Taipe rupanya tak membuat takut sejumlah warga negara pulau tersebut.
Salah satunya adalah Joseph Lin (35), yang tetap mengunjungi Kepulauan Kinmen di seberang kota Xiamen, China pekan lalu. Padahal beberapa waktu sebelumnya, pasukan China masih melintas di atas wilayah tersebut.
"Saya pikir perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina telah mengirimkan peringatan kepada (Presiden China) Xi Jinping bahwa tidak akan mudah untuk merebut Taiwan," kata Lin kepada AFP, dikutip Rabu (17/8/2022). "Harganya akan terlalu tinggi."
Lin, seorang mantan tentara dari daerah Pingtung Taiwan selatan, menolak untuk membatalkan perjalanan tiga harinya. Ia mengatakan yakin China hanya mencoba menenangkan sentimen nasionalis di dalam negeri dengan unjuk kekuatannya.
"Tidak ada gunanya mengkhawatirkan (tentang invasi China). Kita harus tenang dan melanjutkan hidup kita," kata Vanessa Chu (52) yang melakukan perjalanan dari kota pesisir Hsinchu.
"Saya berharap untuk perdamaian, karena Taiwan kecil dan jika ketegangan berlanjut, Taiwan akan lebih menderita daripada China," tambahnya, berbicara bersama kedua putranya.
Ketegangan di Selat Taiwan berada pada level tertinggi dalam beberapa dasawarsa, di mana Beijing mengamuk akibat kunjungan Pelosi ke Taipei.
Sebagai tanggapan, China melakukan latihan militer besar-besaran di dekat Taiwan. Beijing juga menembakkan beberapa rudal ke perairan sekitar Taiwan serta mengirim jet tempur dan kapal perang untuk mensimulasikan blokade pulau itu.
Pulau-pulau kecil di Taiwan, hanya dua mil dari pantai China, telah menjadi tujuan wisata yang populer. Tetapi latihan militer besar-besaran Beijing tersebut gagal menghalangi pengunjung domestik datang ke sana.
Bahkan di tengah kesibukan aktivitas militer, pariwisata di Kinmen terus berlanjut. Penerbangan domestik terus terbang ke pulau itu, rombongan tur dan bus memadati situs-situs populer di pulau itu, sementara pengunjung menimbun suvenir memenuhi lantai bandara.
Kinmen merupakan bekas medan pertempuran di mana penduduk harus sesekali menghadapi penembakan dari artileri Tiongkok hingga akhir 1970-an.
Kemudian pulau-pulau itu dibuka untuk turis pada tahun 1993. Peninggalan masa perang dan monumen masa lalu militernya menjadi daya tarik utama, terlepas dari kedekatan Kinmen dengan China dan ancaman invasi yang masih ada.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sangar! Ini Penampakan Senjata Baru Taiwan Serang China