RAPBN 2023 & Nota Keuangan

Sri Mulyani Jawab Bamsoet Soal Kekhawatiran Ledakan Utang RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 August 2022 17:18
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB),  Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB), Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang kini menjadi momok menakutkan banyak negara. Bahkan setidaknya ada 66 negara yang terancam ambruk akibat krisis utang yang tidak tertangani.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah Indonesia agar berhati-hati. Apalagi kondisi perekonomian global semakin memburuk dan penuh ketidakpastian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui ada lonjakan utang dalam dua tahun terakhir. Akan tetapi setidaknya enam bulan terakhir, rasio utang terhadap produk domestik bruto turun tajam.

"Rasio utang Juli menurun tajam hanya 6 bulan, sekarang 37,9%. Artinya APBN kerja keras 2 tahun, soft lending, kredibel tanpa mengorbankan pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2023, Selasa (16/8/2022)

Pemulihan ekonomi Indonesia tetap berlanjut hingga berhasil melewati level sebelum pandemi covid-19. Pada kuartal II-2022, ekonomi Indonesia tumbuh melesat 5,4% di tengah banyak negara yang jatuh ke lubang resesi.

"Ini karena kemampuan menggunakan fiskal tool hati-hati dan tepat," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ketua MPR RI: 66 Negara Diprediksi Bangkrut dan Ambruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular