Sederet Komoditas yang Bikin Ekspor RI Masih Ngegas!

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 August 2022 16:05
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Juli 2022 neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 4,23 miliar secara bulanan (month to month/mtm).

Surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor mencapai US$25,57 miliar atau turun 2,2% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$26,15 miliar. Sementara nilai impor cuma US$ 21,35 miliar atau naik 1,64% dari posisi sebelumnya yang sebesar US$21 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan kinerja ekspor ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) yang mencapai US$ 1,38 miliar atau turun 11,24% dari bulan sebelumnya, dengan nilai US$ 1,55 miliar.

"Sementara ekspor nonmigas turun 1,64% dari US$ 2,46 miliar menjadi US$ 2,42 miliar pada Juli 2022," jelas Setianto dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).



Sementara itu, berdasarkan sektor, ekspor migas turun 11,24% menjadi US$ 1,38 miliar, pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 4,27% menjadi US$ 380 juta, industri pengolahan turun 4,45% menjadi US$17,44 miliar, serta pertambangan naik 6,61% menjadi US$ 6,37 miliar.

Adapun, peningkatan ekspor terjadi pada komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan, pulp dari kayu, bijih logam, terak, dan abu, serta bahan kimia anorganik.

Di sisi lain, ekspor beberapa komoditas turun, seperti alas kaki, kapal, perahu, nikel, timah, besi, dan baja.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas meningkat ke Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Polandia, dan Spanyol. Namun, ekspor terlihat turun ke lima negara, yakni India, Mesir, Vietnam, Turki, dan Singapura.



Setianto merinci, China masih mendominasi pasar ekspor Indonesia pada Juli 2022 dengan nilai US$ 5,03 miliar. Pangsa ekspor terbesar lainnya yakni ke Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 2,51 miliar, India US$ 2,26 miliar, Jepang US$ 2,14 miliar, dan Malaysia US$ 1,24 miliar.

Sementara nilai ekspor ke ASEAN mencapai US$ 4,68 miliar atau pangsa pasarnya 19,36%. Sementara ke Uni Eropa nilainya mencapai US$ 1,88 miliar atau secara persentase mencapai 7,78% dari keseluruhan nilai ekspor RI pada Juli 2022.

Berikut komoditas ekspor terbesar di Juli 2022:
1. Bahan bakar mineral dengan nilai US$ 5,51 miliar
2. Lemak dan minyak hewani/nabati dengan nilai US$ 3,56 miliar
3. Besi dan baja dengan nilai US$ 1,98 miliar
4. Bijih logam, terak, dan abu sebesar US$ 864,9 juta
5. Alas kaki dengan nilai US$ 658,5 juta
6. Nikel dan barang daripadanya dengan nilai US$ 516,4 juta
7. Pulp dari kayu dengan nilai US$ 376,3 juta
8. Bahan kimia organik dengan nilai US$ 278,1 juta
9. Timah dan barang daripadanya dengan nilai US$ 123,9 juta
10. Kapal, perahu, dan struktur terapung dengan nilai US$ 15,8 juta.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Top! Neraca Dagang RI Surplus 26 Bulan Beruntun


(cap/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading