Internasional

5 Larangan 'Gila' di Korea Utara, Warga Asing Berani Coba?

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 August 2022 06:50
Images are displayed on a screen as North Korean performers sing at a theatre during celebrations to mark the 100th birth anniversary of the country's founding leader Kim Il-Sung, in Pyongyang on April 16, 2012. The commemorations came just three days after a satellite launch timed to mark the centenary fizzled out embarrassingly when the rocket apparently exploded within minutes of blastoff and plunged into the sea.     AFP PHOTO / Ed Jones (Photo credit should read Ed Jones/AFP via Getty Images) Foto: AFP via Getty Images/ED JONES

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) dikenal menjadi salah satu negara dengan peraturan yang sangat ketat di dunia. Pasalnya, negara komunis itu masih benar-benar menjalankan prinsip-prinsip yang cukup tertutup dengan dunia luar.

Namun, beberapa peraturan yang ada di negara itu dianggap cukup berlebihan. Berikut beberapa larangan gila yang diberlakukan di Korut seperti dirangkum CNBC Indonesia.

1. Tertawa saat berkabung.

Otoritas Korut sempat memberlakukan larangan tertawa selama 11 hari pada Desember tahun lalu. Hal ini dikarenakan Pyongyang yang saat itu sedang berkabung memperingati 10 tahun kematian Pemimpin Korut kedua sekaligus ayah dari Kim Jong Un, Kim Jong Il.

"Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi," ujar seorang penduduk kota perbatasan timur laut Sinuiju.

Untuk menertibkan aturan ini, Pyongyang juga meminta pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan ketat. Polisi akan memperhatikan setiap orang yang tidak memperlihatkan perasaan berduka di depan umum.

2. Mendengar musik K-pop

Korut dilaporkan memberlakukan aturan ini pada awal tahun lalu. Polisi disebut bakal menindak keras mobil yang menggunakan kaca jendela berwarna gelap demi menjaring masyarakat Korut yang diam-diam menonton video dari media Korea Selatan (Korsel).

Pemerintah Korut disebut khawatir. Negeri Kim Jong Un tak ingin masyarakat terutama anak muda, mengkonsumsi dan menikmati musik dan film dari negeri Kpop saat berada di dalam mobil dan taksi.

SelainKpop, warga Korut juga diketahui dilarang mendengar musik-musik dan hasil kebudayaan lainnya yang berasal dari Barat dan Jepang.

3. Menggunakan jeans

Warga Korea Utara diperbolehkan pakai jeans namun harus yang berwarna gelap seperti hitam. Hal ini diberlakukan lantara otoritas negara itu menganggap bahwa jeans berwarna biru sebagai lambang kapitalisme dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan lawan dari Korut.

4. Merias rambut dengan gaya asing

Selain pakaian, Korut juga menindak tegas warga yang ketahuan merias rambutnya dengan model dan gaya negara lain. Hal ini juga dilakukan agar warga negara itu tidak terkontaminasi dengan budaya Barat.

5. Keluar negeri kecuali keperluan dinas

Dalam laman yang bercerita terkait Korut, NK News, seorang pelarian dari negara itu mengatakan Pemerintah Pyongyang tidak menyetujui warganya pergi ke luar negeri tanpa izin. Para elit tidak terkecuali dalam aturan ini.

Dalam beberapa kasus, menjadi elit dapat membuat lebih sulit untuk pergi ke luar negeri. Kader top di Partai Buruh Korea menghadapi pembatasan perjalanan ke luar negeri karena takut akan membelot.

"Para elit yang bekerja di sektor-sektor seperti ekonomi, diplomasi, keamanan nasional, dan mesiu diberi izin untuk pergi ke luar negeri hanya jika pekerjaan mereka mengharuskan mereka melakukannya," ujar salah seorang warga pelarian Korut bernama Lee.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Korut Darurat Covid! Kim Jong Un Pakai Masker Pertama Kalinya


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading