Internasional

Putin Disebut Buat Kesalahan Besar di Ukraina, Ini Sebabnya

luc, CNBC Indonesia
15 August 2022 06:31
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri Upacara Pemberian Penghargaan Negara di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, Minggu (12/6/2022). (Photo by Contributor/Getty Images)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri Upacara Pemberian Penghargaan Negara di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, Minggu (12/6/2022). (Photo by Contributor/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut salah menerapkan strategi saat menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu. Kini Negeri Beruang Merah telah kehilangan banyak pasukan terlatih.

Analis lembaga riset RAND, William Courtney, mengatakan bahwa Putin telah mengorbankan banyak pasukan terlatihnya di fase awal perang. Pasalnya, dia berharap perang bisa diselesaikan dengan cepat.

Namun, strategi tersebut meleset sehingga Rusia kini bergantung pada sukarelawan yang 'bermotivasi buruk' dan para mantan tahanan.

"Rusia tampaknya mencari sukarelawan, bahkan membawa tahanan keluar dari penjara untuk berperang. Banyak pasukan yang terlatih menjadi korban dari pertempuran sebelumnya. Jadi ini mungkin menghasilkan kekuatan yang kurang mampu melakukan operasi ofensif," katanya kepada Times Radio, dikutip Express, Senin (15/8/2022).

Di sisi lain, tuturnya, Ukraina lebih terorganisir dan memiliki rekrutan yang lebih termotivasi dan mungkin lebih terlatih. Menurutnya, hal itu dikarenakan Ukraina berjuang untuk negara mereka sendiri.

"Jadi semua indikasi sejauh ini adalah bahwa patriotisme cukup tinggi di Ukraina dan orang-orang Ukraina bersedia berjuang untuk negaranya. Sedangkan di Rusia, otoritas militer Rusia bahkan tidak memberi tahu pasukan mereka di awal perang bahwa mereka akan berperang," katanya.

Adapun menurutnya, sejumlah pasukan Rusia hanya diberi tahu bahwa mereka akan melakukan latihan.

Selain itu, Moskow telah diperingatkan bahwa stok senjata hampir habis sementara Ukraina terus menerima dukungan dari mitra internasional.

Pakar pertahanan Larisa Brown mengatakan pada tahun depan Rusia perlu berjuang lebih keras. Mereka akan kesulitan mendapatkan pasokan tenaga dan persenjataan, sedangkan Ukraina akan mendapatkan lebih banyak perlengkapan Barat.

"Dan mereka jelas sedang melatih tentara Ukraina di Inggris saat ini, dan mereka berencana untuk melatih ribuan lainnya," katanya

Menurutnya, ini adalah laporan yang cukup mendalam yang sebenarnya telah disusun oleh para pejabat dan kepala militer di dalam kementerian pertahanan Ukraina.

"Dan mereka membahas cukup banyak detail tentang peralatan khusus Rusia yang telah digunakan melawan pasukan Ukraina, dan kemudian mereka melihat betapa mudahnya mereka mengeluarkan peralatan militer itu," pungkasnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk di Tahun Baru, Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular