Harga Minyak Goreng Curah Tiba-tiba Naik, Gegara CPO?

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
12 August 2022 19:57
Warga membeli minyak goreng kemasan rakyat (Minyakita) di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan Minyakita, yang masuk ke dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) seharga Rp 14.000/liter. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga minyak goreng curah naik selama 2 hari berturut-turut.

Padahal, sebelumnya harga minyak goreng secara beruntun terus turun.

Meski naik, harga masih berada di bawah eceran tertinggi target pemerintah, yang Rp15.500 per kg atau Rp14.000 per liter.

Mengutip data PIHPS (Jumat, 12/8/2022 pukul 17.44 WIB), harga rata-rata nasional minyak goreng curah pada 8 Agustus 2022 tercatat turun ke Rp14.700 per kg dibandingkan 5 Agustus 2022 yang Rp14.800 per kg.

Tanggal 11-12 Agustus 2022, harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat bertengger di Rp14.650 per kg. Naik dari posisi 10 Agustus 2022 yang sempat turun ke Rp14.600 per kg.

Sementara itu, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga minyak goreng curah di 11 Agustus 2022 naik Rp100 jadi Rp14.100 per liter dari 10 Agustus 2022.

Tak hanya curah, harga minyak goreng kemasan sederhana pun naik Rp100 di 11 Agustus 2022 menjadi Rp18.500 dari 10 Agustus 2022.

Sementara itu, harga bahan baku minyak goreng, yaitu minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi masih dalam tren positif atau bergerak naik.

Menurut Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi, saat ini pasar sedang dalam euforia merespons positif data-data ekonomi China dan AS.

"Market sedang euforia dovish pivot karena hasil rilis inflasi bagus. Ini kabar positif. Mungkin sampai akhir Agustus atau pertengahan September sampai saat kenaikan Fed Rate berikutnya," kata Lionel kepada CNBC Indonesia dikutip Jumat (12/8/2022).

Dia menambahkan, hambatan-hambatan yang sempat mengganggu rantai pasok akibat efek domino pandemi Covid-19 juga secara perlahan mulai berkurang. Di sisi lain, produksi di dalam negeri juga bagus

"Saat ini komoditas masih dalam cycle rebound, walaupun dalam jangka panjang masih ada kemungkinan turun. Menurut saya penurunan lanjutan mungkin baru terjadi di akhir tahun atau malah tahun depan," kata Lionel.

"Konsolidasi (harga CPO) di MYR3.800-4.200 per ton," pungkas Lionel.


Tags
Loading...
Loading...
Loading...
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...