Harga Mi Instan Diam-Diam Sudah Naik, Ini Pengakuan Pedagang
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mi instan tengah menjadi sorotan saat ini, dimana dikabarkan bakal melonjak hingga tiga kali lipat harga gandum global. Namun dari sisi pedagang warung kopi (Warkop) sudah menaikkan harga dari beberapa waktu lalu.
Reza salah satu pemilik warung kopi di kawasan Depok mengaku mendengar isu kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat namun saat ini belum terasa.
"Saya dengar kabar itu, tapi di Depok sih masih sama - sama saja per dusnya. Kalau sekarang sih belum terasa," kata Reza kepada CNBC Indonesia melalui sambungan telepon," Jumat (12/8/2022).
Hanya saja kenaikan harga mie instan per dus isi 40 sudah terjadi dari tiga bulan lalu. Dimana sebelumnya bisa dibeli dengan harga Rp 98 ribu untuk merek Indomie Goreng kini menjadi Rp 110 ribu per dus, sementara untuk Indomie kuah rasa Kari Ayam dan Ayam Bawang juga menjadi Rp 110 ribu per dus dari harga sebelumnya Rp 95 ribu.
Hal ini tentu mempengaruhi harga jual Indomie matang, dimana Reza mematok harga yang lebih mahal pada saat ini.
"Indomie rebus atau goreng paket telur itu Rp 12.000 per mangkok, sebelumnya (tiga bulan lalu) saya jual Rp 10.000. Kalau nggak pakai telur sekarang saya jual Rp 10.000 dulunya Rp 8.000," tutur Reza.
Reza berharap harga mie instan tidak akan mengalami lonjakan yang signifikan, karena akan berpengaruh pada pembelian.
"Ya kalau naik tiga kali lipat mending orang beli nasi padang," katanya.
Bergeser pada salah satu warkop lain di kawasan Tangerang Selatan juga menjelaskan kalau sudah meningkatkan harga jual mie instan matang yang dibuatnya.
"Pakai telur Rp 12.000 per porsi, nggak pakai telur Rp 8.000, sebelumnya Rp 11.000 dan Rp 7.000," kata Rozikin pemilik Warkop HS daerah Ciputat Tangerang Selatan, mengutip detikcom, Jumat (12/8/2022).
Dia menjelaskan kenaikan harga mie instan sudah dilakukan sejak dua bulan lalu, merespons kenaikan harga bahan baku seperti mie instan kemasan dan telur.
(hoi/hoi)