
RI 'Kalah Telak', Pertumbuhan PDB Malaysia Meroket 8,9%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Malaysia meroket pada kuartal II/2022 sebesar 8,9% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan itu pun melampaui capaian Indonesia pada periode yang sama sebesar 5,44%.
Berdasarkan data yang dirilis Departemen Statistik Malaysia, Jumat (12/8/2022), pertumbuhan PDB itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I/2022 sebesar 5% yoy. Bahkan, jauh di atas konsensus para ekonom sebesar 6,7%.
Pertumbuhan PDB ini pun menjadi yang tertinggi sejak kuartal II/2021 yang kala itu mencapai 15,9% yoy.
Melejitnya perekonomian Malaysia pada kuartal II/2022 tersebut ditopang oleh geliat konsumsi yang bangkit setelah sejumlah pembatasan akibat Covid-19 dicabut.
Konsumsi rumah tangga tercatat meningkat 18,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya 5,5%. Investasi tetap pun naik 5,8%, jauh lebih tinggi dari kuartal I/2022 sebesar 0,2%.
Sektor perdagangan pun bergeliat dengan mencetak kenaikan ekspor sebesar 10,4% dan impor 14%.
Sektor jasa pun mencetak pertumbuhan signifikan sebesar 12% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 6,5%. Manufaktur pun tumbuh 9,2% pada kuartal II/2022.
Sementara itu, secara kuartalan (month-to-month/mtm), PDB Malaysia pada kuartal II/2022 tumbuh 3,5% atau sedikit di bawah pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 3,8% mtm.
Mengutip The Strait Times, Gubernur bank sentral Nor Shamsiah Mohd Yunus menyatakan sekarang pertumbuhan PDB setahun penuh diharapkan berada di batas atas proyeksi antara 5,3% dan 6,3%.
"Kami memiliki cukup penarik dalam konsumsi dan investasi domestik dan ini akan mengimbangi moderasi pertumbuhan di paruh kedua tahun ini," kata Shamsiah. "Kami tetap berpegang pada perkiraan pertumbuhan kami," katanya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Inggris Bangkit! Cetak Pertumbuhan PDB 0,5%
