It's Not Over! Puncak Omicron BA.4-BA.5 Mundur (Lagi)

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 12/08/2022 09:05 WIB
Foto: Infografis/Deltacron/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Puncak kasus Omicron BA.4 dan BA.5 yang sebelumnya diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Juli lalu mundur. Kini, ada kemungkinan puncak subvarian Omicron tersebut baru terjadi pada akhir Agustus.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengemukakan perkembangan kasus Covid-19 yang dipicu varian Omicron memang masih fluktuatif.


"Bisa saja Agustus, kalau lihat tren sekarang, tapi semoga saja enggak ada varian baru lagi," kata Maxi, seperti dikutip Jumat (12/8/2022).

Maxi angkat bicara mengenai lonjakan Omicron di Afrika Selatan yang mencapai puluhan ribu kasus. Namun, Maxi menegaskan Indonesia mengalami tren berbeda karena kenaikan kasus terbilang lebih melambat.

Selain subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, kini di dunia sudah ditemukan subvarian baru BA.2.75 yang disebut-sebut menjadi sumber kekhawatiran baru puncak gelombang kenaikan kasus. Namun, subvarian tersebut saat ini belum ditemukan di Indonesia.

"Bisa juga sudah ada, tapi belum diidentifikasi," katanya.

Sebagai informasi, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih bergerak dinamis. Kemunculan varian Omicron BA.5 membuat sebaran kasus kian merajalela kendati sempat mengalami tren penurunan dalam beberapa bulan ke belakang.

Sejak varian Omicron BA.4 dan BA.5 merebak, kasus harian yang sebelumnya selalu konsisten melandai di kisaran 100-200 kasus per hari, tiba-tiba melonjak hingga ribuan kasus. Bahkan, kasus per hari sempat menembus lebih dari 6.000 kasus.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan