
Eks Bos WHO Soal Covid Terbaru BA. 4.6: Jangan Anggap Enteng

Jakarta, CNBC Indonesia - Omicron kembali memiliki subvarian baru bernama BA.4.6 yang dilaporkan laju penularannya makin cepat dan meluas.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menetapkan subvarian Omicron BA.4.6 sebagai Variant of Concern (VoC), setelah ditemukan menyebar cepat di negara bagian Lowa, Kansas, Missouri, Nebraska, dan 43 negara lainnya.
Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menyatakan, masyarakat Indonesia tidak perlu bereaksi berlebihan terhadap munculnya subvarian baru.
Menurutnya, virus Covid-19 akan terus mengalami mutasi dan memunculkan subvarian baru jika penularan di masyarakat terus meluas.
"Kita tidak perlu bereaksi berlebihan dulu, secara pasti belum diketahui lebih lanjut apakah ini lebih berbahaya atau punya potensi menyebar luas," ucapnya dilansir dari Detikcom, Kamis (10/8/2022).
Subvarian-subvarian virus, lanjut dia, bisa muncul dan menghasilkan yang baru. Apau pun namanya, mulai dari BA.4.6, BA.2.75, hingga virus berkode BA yang lain, semuanya terus bermutasi dan menyebar saat penularan di masyarakat tinggi.
Ia menyatakan meskipun belum ada laporan subvarian Omicron BA.4.6 di Indonesia tetapi pemerintah perlu mengawasi perkembangan subvarian ini.
"Data perlu dikumpulkan, apakah lebih menular atau menghasilkan gejala berat, dilihat apakah bisa melawan efek vaksinasi, reinfeksi, atau masih belum bisa diobati dengan pengobatan saat ini, ini semua perlu dicari tahu," jelasnya.
Sampai saat ini, ia mengimbau untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster agar tidak menyebar subvarian baru di tengah masyarakat.
"Karena adanya penularan tinggi, varian baru bisa muncul. Orang menganggap Omicron itu gejalanya ringan dan kematiannya rendah, tapi ini bisa terus menyebar jadi perlu diwaspadai, potensi muncul [subvarian baru[ itu ada," pungkasnya.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini XBB.1.5, Subvarian Omicron yang Menyebar Cepat di AS