
Ini Blak-blakan Adik Prabowo soal Ekspor Barang dari Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha Indonesia yang juga adik dari Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, buka suara soal laporan media asing, terkait Arsari Group. Melalui anak perusahaannya, Arsari dikabarkan berhasil mengekspor bahan pangan dari Ukraina, pasca serangan Rusia ke negara itu
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Kamis (11/8/2022), Hashim mengakui Arsari memang telah melakukan ekspor jagung dan gandum dari Ukraina. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa Arsari dapat dipercaya sebagai pihak pertama yang mengeluarkan komoditas pangan dari wilayah itu untuk kebutuhan global.
Hashim mengatakan pihaknya mampu mengekspor bahan pangan itu karena telah mendapatkan kepercayaan dari Rusia dan Ukraina. Kepercayaan ini diperoleh lantaran jejak bisnisnya yang telah menjangkau Uni Soviet sejak Januari 1988.
"Kami sudah dikenal. Pejabat Rusia sudah kenal saya dan mereka ingat saya. Dan saya sering ada hubungan dengan keduataan Rusia so saya pengusaha Indonesia yang dapat dipercaya," papar konglomerat yang merupakan putra dari begawan ekonomi Indonesia Sumitro Djojohadikusumo itu.
Kemudian, selain dengan kepercayaan Rusia dan Ukraina kepada Arsari, Hashim juga mengakui bahwa keterpilihan sebagai eksportir bahan pangan ini tak lepas dari posisi politik luar negeri Indonesia yang netral. Ini menurutnya membuat pejabat di kedua negara merasa nyaman untuk mengizinkan perusahaannya menjadi pengekspor bahan pangan baik dari Rusia maupun Ukraina.
"Sejak mulainya perang Ukraina dan Rusia, kami di-approach pihak Rusia dan Ukraina karena saya juga bersahabat dengan Ukraina. Dan Indonesia ini kan dianggap negara netral, kita non-blok berarti kan prinsip luar negeri kita kan netralitas. Indonesia tidak ikut aliansi militer dengan negara manapun, tidak ada persekutuan," tambahnya.
"Maka sejak perang Ukraina meletus, kita dianggap netral, Pak Jokowi diterima Presiden Putin dan Zelensky kan sama-sama kita berimbang. Karena itu, baik Ukraina maupun Rusia menganggap berbisnis dengan perusahaan Indonesia itu aman dan mereka nyaman dengan hubungan kita," terangnya lagi.
Sebelumnya Nikkei Asia melaporkan bagaimana kapal Riva Wind membawa 50.000 ton biji-bijian, dari Pelabuhan Chornomorsk, dekat kota Odessa, Ukraina ke Istanbul. Kapal itu membawa gandum untuk Harvest dan Comexindo International.
Ini adalah dua perusahaan, anak dari konglomerasi milik Hashim, Arsari Group. Perusahaan itu memang bergerak di bidang agribisnis, pertambangan dan perdagangan.
Selain dari Ukraina, perusahaan itu juga disebutkan membawa gandum Rusia. Ini dilakukan dengan dua kapal, yakni Kapal White Shark dan Bronco.
White Shark direncanakan memuat 25 ribu ton gandum ke Mesir dari pelabuhan Novorossiysk Rusia. Sementara Bronco akan membawa 20 ribu ton gandum ke Angola dari pelabuhan yang sama.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam Adik Prabowo Ekspor Ini dari Ukraina, Nih Buktinya
