Mohon Maaf! RI Ditinggal Vietnam & Filipina, eh Malaysia Juga

Redaksi, CNBC Indonesia
11 August 2022 08:25
Infografis: Catat! 6 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau (Amit-amit) Resesi
Foto: Infografis/Catat! 6 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau (Amit-amit) Resesi/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemulihan ekonomi negara di dunia pasca hantaman pandemi covid-19 tampak beragam. Ada yang melesat bak roket namun juga tidak sedikit yang terseok-seok.

Apalagi situasi perekonomian dunia saat ini semakin memburuk. Selain pandemi covid-19 yang masih menyisakan memar, perang Rusia dan Ukraina hingga pengetatan moneter oleh negara maju dan berkembang.

Dampak yang dirasakan oleh masing-masing negara tentu berbeda, tergantung dari kekuatan fundamental ekonominya. Begitu juga yang terlihat di Asia Tenggara. Indonesia harus merelakan lesatan ekonomi negara tetangga.

Berdasarkan data yang dihimpun CNBC Indonesia, Kamis (11/8/2022), Vietnam berada di urutan pertama. Ekonomi Vietnam pada kuartal II-2022 tumbuh 7,72% yoy didukung oleh ekspor yang kuat. Laju ekonomi Vietnam lebih cepat dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 5,05% yoy dan jadi paling solid sejak 2011.

Laju pertumbuhan ekonomi Filipina jadi yang tercepat kedua di kawasan Asia Tenggara, setelah Vietnam. Filipina mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4% year-on-year/yoy pada kuartal II-2022. Pencapaian ini melambat dibandingkan kuartal I/2022 sebesar 8,15% yoy. Bahkan terendah dalam tiga kuartal terakhir.

Sementara Indonesia berada di urutan ketiga soal laju pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut. Sang Garuda berhasil mencapai pertumbuhan 5,44% yoy pada kuartal II-2022, lebih baik dari kuartal sebelumnya sebesar 5,01% yoy.

Setelah Indonesia ada Singapura yang pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8% yoy pada kuartal II/2022, naik dari 4% yoy pada kuartal I-2022.

Dalam dua hari mendatang, giliran Malaysia akan mengumumkan pertumbuhan ekonominya pada kuartal II/2022. Menurut konsensus Reuters ekonomi Negeri Jiran diprediksi akan tumbuh 6,7% yoy, melesat dari kuartal sebelumnya 5% yoy. Jika proyeksi ini terjadi, maka posisi Indonesia harus turun ke posisi keempat dan digantikan oleh Malaysia.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara diperkirakan akan tetap tinggi. Asian Development Bank (ADB) merevisi pertumbuhan ekonomi 6 negara di Asia Tenggara dari 4,9% menjadi 5% pada 2022. ADB mengatakan bahwa peningkatan ekonomi Asia Tenggara akan didukung oleh meningkatnya permintaan domestik dari pelonggaran pembatasan mobilitas.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi sebesar 5,2% yoy, naik dari perkiraan awal sebesar 5% yoy. Kemudian Filipina diprediksi tumbuh 6,5% yoy, lebih tinggi dari prediksi awal 6% yoy.

Namun, ekonomi Malaysia dan Thailand diperkirakan melambat dari prediksi sebelumnya. Malaysia di 5,8% yoy dari 6% yoy. Kemudian Thailand tumbuh 2,9% yoy dari perkiraan sebelumnya 3% yoy. Hanya Vietnam yang perkiraan ekonominya tetap stabil di 6,5% yoy.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Negara dengan Pertumbuhan Tercepat Dunia, Dulu Miskin!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular