
Terbaru! Defisit APBN 2023 Bakal Dipatok 2,87% PDB

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan kembali pada posisi normal di tahun 2023. Defisit APBN akan dipatok pada level rendah, yaitu 2,87% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam program Economic Update CNBC Indonesia, Rabu (10/8/2022).
Level defisit tersebut diketahui Bahlil ketika menghadiri rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
"Defisit APBN kita yang tadinya di atas 3%, tahun ini 3,9 - 4% turun menjadi 2,87% PDB (pada 2023)," kata Bahlil.
Pada 2022, defisit APBN diperkirakan bisa mencapai level 3,9% PDB atau lebih rendah dari yang asumsi sebelumnya, yaitu 4,8% PDB. Penurunan defisit artinya mengurangi jumlah penarikan utang oleh pemerintah. Ini bisa dicapai karena adanya lonjakan harga komoditas internasional.
Dengan penurunan defisit maka agresivitas APBN akan berkurang. Sehingga komponen pendorong pertumbuhan ekonomi lainnya harus dipacu, khususnya investasi. Bahlil akan mengejar target investasi di atas Rp 1.200 triliun pada tahun depan.
"Jadi harus ada pos lain yang mengisi kekosongan itu supaya pertumbuhan kita di atas 0% instrumennya adalah investasi. Saya yakinkan investasi ke depan di atas Rp 1.200 triliun," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Janji Target Investasi Ribuan Triliun Bakal Tercapai
