Menaker Ungkap Kelemahan Pekerja RI: Masih Pada Gaptek!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut banyak perusahaan yang kesulitan mempekerjakan tenaga kerja Indonesia, karena kebanyakan dari mereka belum memiliki kemampuan digital yang memadai.
Berbicara dalam Dialog Economic Update CNBC Indonesia, Ida mengakui bahwa ada potensi bonus demografi yang bisa dimanfaatkan hingga 2030. Namun, faktanya masih banyak perusahaan yang kini kesulitan mencari para pekerja domestik.
"Kita melihat perusahaan sulit mencari karyawan dengan kemampuan digital yang memadai," kata Ida, Rabu (10/8/2022).
Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, para pekerja kini dituntut untuk beradaptasi. Keahlian dalam bidang teknologi cloud, computing, internet of things, artificial intelligence, hingga bid data menjadi kemampuan yang dicari sejumlah perusahaan masa kini.
Ida kemudian mengutip sebuah riset lembaga internasional pada tahun ini yang menyebutkan bahwa kelemahan para pekerja Indonesia adalah kemampuan implementasi digital yang belum memadai dan rata-rata hanya bersifat teoritis.
"Kedua kemampuannya juga yang terlalu umum, ada juga faktor belum memiliki pengalaman," jelasnya.
Dalam survei tersebut, lanjut dia, para pekerja Indonesia juga dianggap hanya memenuhi tahapan kuantitas. Pemerintah, ditegaskan dia, akan terus mendorong tenaga kerja Indonesia dapat memenuhi pasar tenaga kerja yang saat ini sudah berubah.
"Pendidikan dan pelatihan menjadi kunci di berbagai jenjang untuk memenuhi potensi tersebut," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Menaker Bicara BLT Subsidi Gaji, Jadi Cair Enggak Nih?
(cha/cha)