Bahaya! RI Terancam 'Lumpuh' Kalau China-Taiwan Perang

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara China dengan Taiwan bisa berdampak luas terhadap banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu yang berpotensi terkena dampak adalah industri otomotif yang terancam lumpuh. Pasalnya saat ini Indonesia masih banyak mengimpor chip semikonduktor dari Taiwan.
"Karena pasokan semikonduktor dari Taiwan 50% dari total pasokan global. Estimasinya otomotif bisa stop produksi hingga 50% dari kapasitas normalnya. Ini bencana besar buat sektor otomotif dan elektronik," kata Direktur Celios Bhima Yudhistira Adhinegara kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/8/22).
Dikutip dari TrendForce, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) adalah produsen chip semikonduktor terbesar di dunia. Bahkan pabrikan ini menguasai 54% pangsa pasar semikonduktor dunia pada 2020.
TSMC juga menjadi sorotan karena mendapat kunjungan dari Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada awal Agustus ini. Pertemuannya dengan Chairman TSMC menjadi pertanda betapa pentingnya semikonduktor bagi berbagai negara termasuk AS.
Sektor otomotif Indonesia bakal terkena dampak besar jika pasokan komponen dari Taiwan berkurang bahkan terhenti.
"Sisa 50% nya pun harus berebut dengan produsen otomotif di negara lain. Siapa yang sudah mengalihkan pembelian chip diluar Taiwan-China akan diuntungkan," ujar Bhima.
Alhasil, dampak dari ketegangan China dan Taiwan bisa berdampak lebih buruk dibanding perang Ukraina-Rusia. Taiwan sebagai proxy war di tengah kepentingan yang lebih luas antara AS dan China. Apalagi, ekspor Indonesia ke dua negara tersebut juga besar.
"Sementara dua negara raksasa memiliki kaitan terhadap tujuan ekspor tradisional Indonesia masing-masing 21% dan 11% dari total ekspor. Artinya, 32% atau sepertiga ekspor Indonesia terancam, dan menurunkan surplus neraca dagang," ujar Bhima.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China-Taiwan Yang Tegang, Pariwisata RI Terancam
