4 Negara Ini Bikin Rusia 'Pede' Serang Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menjadi salah satu negara paling tidak populer di dunia akibat serangannya ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Tidak sedikt negara, baik negara timur dan barat, yang menjauhkan diri dari rezim Presiden Vladimir Putin.
Meski begitu, Putin telah menerima dukungan untuk invasinya sejak Februari, hampir seluruhnya merupakan tetangga dekatanya. Berikut daftar negara yang masih bersekutu dengan Rusia, mengutip Express, Selasa (9/8/2022).
Belarusia
Dipimpin oleh "diktator terakhir" yang memproklamirkan diri di Eropa, Alexander Lukashenko, Belarusia telah mendukung rezim Putin sejak serangan Ukraina dimulai pada Februari.
Negara ini terutama bertindak sebagai papan loncatan bagi pasukan Rusia, tetapi media oposisi mengklaim beberapa pasukan Belarusia juga telah memasuki medan pertempuran. Namun, media lain belum secara independen memverifikasi klaim ini.
Lukashenko telah memperingatkan adanya perang besar jika pertempuran Rusia tidak berakhir di Ukraina meskipun mensponsori konflik.
China
China secara resmi telah mempertahankan sikap netral atas serangan Putin, sekutu lama pemimpin Partai Komunis China (PKC) Xi Jinping.
Negara itu belum menawarkan dukungan eksplisit kepada Rusia sejak Februari, tetapi kedua negara tetap terikat oleh pakta perdagangan yang terus berlanjut meskipun ada sanksi Barat.
Perdagangan serba China dengan Rusia telah meningkat sekitar 12% pada tahun 2021, dengan impor minyak naik 55%. Pejabat China juga telah memberikan dukungan retoris dan terus mengkritik negara-negara barat sementara mereka mendukung Ukraina.
Iran
Rezim Iran saat ini adalah sekutu lama Putin lainnya dan telah bertindak serupa dengan China sejak serangan ke Ukraina dimulai. Pejabat Iran telah melaporkan bahwa perdagangan antara kedua negara telah meningkat secara signifikan sejak 2021.
Menteri Perminyakan Iran Javad Owji mengatakan pada Juni bahwa perdagangan bilateral Rusia-Iran mencapai US$ 40 miliar selama 18 bulan terakhir, meningkat sepuluh kali lipat dari US$ 4 miliar pada 2021.
Pejabat Ukraina mengklaim rezim Ebrahim Raisi telah melangkah lebih jauh dan mendukung Rusia dengan teknologi seperti satelit dan drone bersenjata yang dapat secara dramatis berdampak pada perang.
Korea Utara (Korut)
Korea Utara secara ideologis bersekutu dengan Rusia sebagai lawan lain dari barat. Media pemerintah Rusia baru-baru ini melaporkan bahwa negara tersebut menawarkan 100.000 tentara kepada Putin untuk membantu upaya perang Rusia.
Pakar pertahanan Channel One Rusia, Igor Korotchenko, mengutip sebuah laporan bahwa negara paria itu telah menawarkan orang-orang untuk datang dan ambil bagian dalam konflik.
Sejumlah tukang bangunan akan tiba bersama para sukarelawan dari Korsel untuk membantu memperbaiki kerusakan akibat perang bersama rekan-rekan mereka dari Rusia, tambah Korotchenko.
(tfa/luc)