Berkelit dari Sanksi Barat, Putin Teken Dekrit Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit terbaru terkait keuangan untuk mengatasi atau sekadar meredam sanksi Barat atas negaranya.

Dalam dekrit yang ditandatangani pada Senin (8/8/2022) tersebut, bank Rusia yang dana mata uang asingnya dibekukan karena sanksi Barat dapat menangguhkan operasi dalam mata uang tersebut dengan klien korporat mereka.

Adapun, pihak berwenang Rusia terus mengurangi penggunaan mata uang negara-negara yang ditetapkan sebagai negara 'tidak bersahabat'. Hal itu dilakukan sejak negara-negara Barat memberlakukan sanksi ekstensif setelah Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca: Ini Dia Senjata yang Jadi 'Mimpi Buruk' Putin di Ukraina

Keputusan Putin itu menyatakan bahwa langkah-langkah baru dapat tetap berlaku sampai sanksi yang mengganggu transaksi dalam mata uang asing dicabut. Perlu diketahui, sanksi telah membatasi transfer mata uang asing yang dapat dilakukan antarbank Rusia.

Banyak yang telah terputus dari sistem pembayaran global SWIFT, sementara Apple dan Google menarik akses di Rusia ke sistem pembayaran digital mereka dan orang Rusia tidak dapat lagi menggunakan kartu Mastercard dan Visa di luar negeri.

Dengan kepemilikan uang tunai mereka yang sudah terbatas, bank-bank Rusia memiliki sedikit pilihan untuk menginvestasikan mata uang asing karena kontrol modal di Rusia dan risiko dana di luar negeri dibekukan. Faktor-faktor ini telah menyebabkan beberapa bank untuk menerapkan biaya baru dan komisi.

Baca: Rusia dan Ukraina Saling Tuding sebagai Pemicu 'Teror Nuklir'

Pihak berwenang Rusia telah menyuarakan keprihatinan tentang kepemilikan dolar individu dan perusahaan serta mata uang lain yang disebut 'tidak bersahabat' dengan menyerukan konversi mereka ke mata uang dan aset alternatif.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Terbitkan Dekrit Baru untuk Lemahkan AS Cs, Ini Isinya