
Putin Teken Dekrit Rahasia, Bantu Caplok Perusahaan Barat

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah menandatangani dekrit rahasia. Produk hukum itu akan memberikan kekuatan kepada pemerintah Rusia untuk membeli perusahaan-perusahaan Barat dengan harga diskon.
Laporan Financial Times pada Kamis (15/6/2023) menyebut pemerintah Rusia akan diberikan hak prioritas untuk membeli aset Barat apapun yang dijual dengan harga diskon sehingga dapat dijual kembali dengan untung.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa keputusan tentang pembelian aset Barat adalah urusan mereka.
"Jika sebuah perusahaan tidak memenuhi kewajibannya, maka, tentu saja, itu masuk dalam kategori perusahaan nakal," kata Peskov, mencatat bahwa beberapa perusahaan Barat telah berhenti membayar gaji atau membuat Rusia mengalami kerugian yang signifikan.
"Kami mengucapkan selamat tinggal kepada perusahaan-perusahaan itu dan apa yang kami lakukan dengan aset mereka setelah itu adalah urusan kami," katanya, seperti dikutip The Moscow Times.
Ratusan perusahaan yang sebagian besar Barat telah keluar sepenuhnya atau mengurangi operasi di Rusia setelah serangan Moskow ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Menurut beleid tersebut, pembeli pribadi aset Barat harus sepenuhnya dimiliki oleh Rusia dan menempatkan 20% dari aset yang dibeli di pasar saham Rusia. Pengusaha Barat yang terlibat dalam keluarnya perusahaan menyebut keputusan Putin sebagai "kotak Pandora" yang pada akhirnya akan mengarah pada nasionalisasi.
Mengutip sumber anonim yang akrab tahu pertimbangan internal, Financial Times melaporkan bahwa Kremlin juga membahas langkah-langkah nasionalisasi yang lebih kejam.
Ancaman nasionalisasi Rusia akan melalui pendekatan carrot-and-stick (yang menawarkan keuntungan sekaligus ancaman hukuman) untuk menghukum Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa yang telah menyita aset Kremlin.
AS dan sekutunya telah memblokir atau menyita lebih dari US$350 miliar aset negara dan pribadi. Langkah ini sebagai bagian dari sanksi Barat dan mengisyaratkan bahwa mereka harus melakukan rekonstruksi pascaperang Ukraina.
Sejak Desember, Rusia telah memaksa perusahaan asing untuk menjual aset mereka kepada pembeli Rusia dengan diskon 50% dan mengenakan biaya keluar minimal 10% dari nilai transaksi.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Terbitkan Dekrit Baru untuk Lemahkan AS Cs, Ini Isinya
