
Canggih! Fasilitas DICE Dukung Produksi Blok Rokan Meningkat

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) meresmikan sebuah fasilitas pusat kendali operasional dan big data, yang dapat memantau kegiatan di lapangan secara real time. Fasilitas bernama Digital & Innovation Center (DICE) ini berlokasi di komplek Pertamina Hulu Rokan (PHR), pada Senin (8/8/2022).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan langkah strategis ini merupakan bagian upaya Pertamina dalam mewujudkan operasi yang andal melalui inisiatif Go Digital. DICE juga dapat menaikkan produksi Wilayah Kerja (WK) Rokan.
"Fasilitas ini sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, sehingga mendukung pencapaian target produksi," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).
DICE merupakan hasil pengintegrasian dua fasilitas digital PHR, yakni War Room dan Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC).
Fasilitas tersebut dilengkapi 66 layar yang menampilkan data dan informasi dalam bentuk digital dashboard, di antaranya terkait pemantauan aktivitas pengeboran, jadwal pengeboran yang terintegrasi (Integrated Drilling Schedule), penyiapan lokasi pengeboran dan pembangunan fasilitas sumur minyak, dan pengelolaan kegiatan produksi dan perawatan peralatan.
Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengungkapkan bahwa melalui fasilitas DICE ini, jika terdapat kendala di lapangan, tim-tim terkait dapat langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.
"Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pengeboran 400 hingga 500 sumur pada tahun ini," terangnya.
Selain DICE, PHR juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis. Dengan begitu perencanaan pergerakan rig bisa lebih optimal dan efisien.
Jika ada pompa yang sudah tidak optimal, juga bisa teridentifikasi melakukan analisa dan pengukuran aliran minyak. Dengan begitu produksi bisa tetap optimal, dengan pemantauan jarak jauh yang saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia