Kata Menteri Jokowi, Harga Mi Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 08/08/2022 11:10 WIB
Foto: Karyawan menata mie instan di Supermarket Jakarta, Kamis, 21/7. Harga mi instan sudah merangkak naik beberapa waktu terakhir karena efek situasi dunia seperti perang Ukraina yang mengerak harga terigu dan gandum. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bakal ada dampak besar dari perang antara Rusia dan Ukraina, salah satunya adalah kenaikan harga mie instan. Ia memprediksi nilai kenaikannya bakal terasa signifikan dari yang terjadi saat ini.

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," katanya dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Senin (8/8/22).

Kenaikan harga itu otomatis bakal terjadi karena bahan baku mie instan tersebut sangat bergantung pada impor.


"Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," kata Syahrul.

Rusia dan Ukraina merupakan negara penghasil gandum terbesar dunia. Kedua negara menyuplai sekitar 30-40% dari kebutuhan gandum dunia. Dengan situasi perang saat ini, gandum menjadi langka karena pasokan terhambat.

Sementara gandum adalah salah satu bahan baku mi instan. Walhasil, kenaikan harga gandum di pasar internasional otomatis ikut mengerek harga mi instan di dalam negeri.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Mentan Genjot Produksi Gandum dan Kedelai RI